Tim Fed Catat Prestasi Buruk, Angie dan Yayuk Usulkan PB Pelti Direvitalisasi

Tim Fed Catat Prestasi Buruk, Angie dan Yayuk Usulkan PB Pelti Direvitalisasi

Femi Diah - Sport
Sabtu, 16 Apr 2016 04:13 WIB
Jakarta - Dua mantan petenis putri nasional angkat bicara atas hasil buruk Indonesia pada Piala Fed Grup II Zona Asia Oceania. PB Pelti diminta segera berbenah, bahkan jika perlu mengganti ketua umumnya.

Indonesia gagal memperbaiki hasil tahun lalu yang ada di urutan ketiga Grup II Zona Asia Oceania. Dalam laga yang dihelat di Hua Hin, Thailand. Indonesia dipasikan gagal finis empat besar setelah dikalahkan Malaysia 1-2 dan hanya berkesempatan berebut peringkat kelima dalam laga esok hari.

Hasil itu lebih buruk ketimbang tahun lalu dengan ada di peringkat ketiga. Catatan lain hasil itu menjadi kekalahan pertama putri Indonesia dari Malaysia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam situs resmi Fed Cup disebutkan dalam tiga pertemuan sebelumnya di Piala Fed, Indonesia selalu menang 3-0. Baru dalam Fed Cup kali ini pula, Indonesia dikalahkan Singapura. Padahal dalam dua pertemuan sebelumnya, Indonesia juga selalu menang 3-0.

Torehan tersebut sekaligus melengkapi hasil kurang sip yang dibukukan tim Davis pada yang dikalahkan Vietnam 2-3 pada Grup 1 Zona Asia Oceania di Solo bulan Maret tahun ini.

Selain itu, sebelumnya Indonesia membuat sejarah buruk di SEA Games 2015 Singapura. Untuk pertama kalinya, tim tenis Merah Putih pulang tanpa membawa medali satupun dari ajang tersebut.

Angelique Widjaja tak bisa berkata-kata. "Aduh saya sampai bingung mau komentar apa. Meihat skuat pemain yang diturunkan juga sudah jadi tanda tanya. Bukankah Vivin sudah tidak aktif sebagai petenis dan telah menjadi pelatih?" kata Angie dalam obrolan dengan detikSport.

"Harus dicari akar masalahnya di mana, sampai-sampai benar-benar tidak ada pemain dan harus menurunkan pemain yang sudah tidak aktif," tutur mantan petenis yang pernah mencapai ranking 55 WTA itu.

Senada, Yayuk Basuki juga tak habis pikir dengan begitu anjloknya prestasi tenis putri dalam kepengurusan Pelti periode 2012-2017.

"Sebagai anggota DPR kalau melihat fakta ini bagaimana saya bisa memperjuangkan dana untuk tenis?" tutur Yayuk yang kini anggota komisi X DPR RI.

"Dari milih pemain saja sudah aneh. Masak Vivin yang sudah menjadi pelatih dipaksa masuk tim. Tapi memang sulit karena malah dia yang berpengalaman. Mental pemain harus diperbaiki."

"Pengurus harus bertanggung jawab dong. Pengurus yang sekarang harus direvitalisasi. Ganti semua yang ada di sana beri kesempatan kepada yang benar-benar gila dan peduli tenis. Kalau memang perlu mengganti ketua umum dan itu untuk kebaikan ya harus. Tapi dengan prestasi yang sedang hancur begini apa ada yang mau?" ucap mantan petenis yang pernah menduduki peringkat 19 dunia itu.

(fem/rin)

Hide Ads