Ratchanok Intanon, Kisah Dari Pabrik Permen Menjadi Ratu Dunia

Ratchanok Intanon, Kisah Dari Pabrik Permen Menjadi Ratu Dunia

Femi Diah - Sport
Jumat, 22 Apr 2016 18:12 WIB
Jakarta -

Ratchanok Intanon bukan tumbuh dari keluarga atlet atau bulutangkis. Intanon yang kini ratu bulutangkis dunia itu mengenal bulutangkis di area pabrik permen di salah satu distrik di Bangkok.

Intanon mulai mengenal bulutangkis di usia enam tahun. Boleh dibilang langkah menjadi pebulutangkis profesional hanyalah kebetulan. Media stempat menyebutnya sebagai takdir. Kedua orang tuanya, Winutchai Intanon dan Kumpan Suvarsara, bukanlah atlet. Bukan pula pengurus olahraga.

Mereka karyawan di pabrik permen milik Khun Kamala Thongkorn di Bangkhae, salah satu distrik di Bangkok. Tapi, pekerjaan itu pula yang membuka jalan Intanon untuk mengenal bulutangkis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kala itu, Intanon yang masih bocah sering kali ikut ke pabrik. Namanya anak kecil, Intanon yang lahir 5 Februari 1995 gemar berlari-lari di area dapur yang penuh tungku dengan adonan dasar permen. Khawatir Intanon terkena percikan gula dan air panas, Kamala mengajak Intanon bermain-main di hall bulutangkis yang ada di area pabrik.

Intanon kemudian malah betah berada di hall bulutangkis dan dalam perjalanannya mau berlatih bulutangkis. Dia mulai rutin berlatih saat berumur enam tahun. Cuma setahun, Intanon sudah jadi juara di turnamen lokal.



Dia kemudian ditangani putra Kamala yang juga olimpian bulutangkis, Patapol Ngernsrisuk, serta seorang pelatih China Xie Zhuhua di Banthongyord Badminton School miliknya. Polesan Ngernsrisuk itulah yang pelan-pelan mengilapkan bakat dan kemauan keras Intanon. Ya kemauan keras.

"Saya ingin menjadi pemain nasional dan bermain untuk negara seperti teman-teman yang lebih dulu bergabung di timnas. Sebab, cuma itu satu-satunya cara agar saya bisa membantu orang tua untuk meningkatkan status dan level keluarga kami," tutur Intanon seperti dikutip Bangkok Post.

Niat itu terjawab. Setelah sukses menjadi juara-juara di level junior, Intanon berhasil melanjutkannya pada turnamen-turnamen pro. Intanon memanfaatkan hadiah dari turnamen-turnamen yang diikutinya untuk membantu perekonomian keluarga. Hingga ayahnya bisa mempunyai usaha sendiri dengan membuka toko makanan.

Kini kombinasi harapan Intanon untuk meningkatkan status keluarga dan ide Kamala agar Intanon tidak terpercik adonan permen malah tak hanya menambah pundi-pundi keuangan keluarga. Intanon menjadi ratu dunia dengan sederet rekor yang dibuatnya.

Intanon dan keluarga kemudian menjadi langganan menjadi tamu perdana menteri Thailand. Dia juga telah menjadi publik figur dengan fans tersebar di seluruh dunia.




(fem/roz)

Hide Ads