Menakar Peluang Juara Indonesia di Piala Thomas

Piala Thomas-Uber

Menakar Peluang Juara Indonesia di Piala Thomas

Femi Diah - Sport
Kamis, 12 Mei 2016 13:36 WIB
Menakar Peluang Juara Indonesia di Piala Thomas
Foto: detikSport/Femi Diah
Jakarta - Indonesia mematok target juara Piala Thomas 2016. China dan Denmark diprediksi menjadi lawan berat pasukan 'Merah Putih'.

Indonesia menjadi unggulan keempat dalam Piala Thomas yang akan dihelat mulai 15-22 Mei di Kunshan, China. PBSI masih mengandalkan sektor ganda sebagai ujung tombak, baik ganda pertama ataupun kedua. Bahkan, ganda ketiga Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldy Gideon yang meraih juara India Terbuka membuat PBSI mempunyai keleluasaan untuk memilih ganda yang bakal diturunkan.

Kekuatan tunggal memang sedikit jomplang. Di antara empat pemain yang diturunkan, hanya Tommy Sugiarto yang memiliki pengalaman panjang di Piala Thomas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Statistik juga menunjukkan Tommy lebih sering kalah dari para pemain tunggal terbaik negara kontestan. Termasuk dari Viktor Axelsen (Denmark) dengan rekor 2-3. Menghadapi Chen Long (China) dan Lee Chong Wei (Malaysia), Tommy masih kalah jauh dengan angka 1-9 dan 0-14.

Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting yang akan bertugas sebagai tunggal kedua dan ketiga juga belum mempunyai bekal bagus dari laga-laga sebelumnya. Boleh dibilang Indonesia hanya mempunyai bekal bagus sebagai juara Kejuaraan Beregu Asia di Hyderabad, India bulan Februari yang sekaligus menjadi kualifikasi Piala Thomas.

Di atas kertas, China yang menjadi unggulan pertama memang mempunyai skuat paling meyakinkan. Satu bekal lain dimiliki China dengan status tuan rumah.

Faktanya, mereka sukses menjadi juara saat terakhir kali menjadi tuan rumah. China berhasil mengawinkan gelar saat Piala Thomas-Uber dihelat di Wuhan pada tahun 2012. Putra China meraih Piala Thomas usai mengalahkan Korea Selatan 3-0 di babak final sedangkan putri China menjadi juara juga usai menundukkan Korea dengan skor 3-0.

Apalagi China tentunya belajar dari kesalahan dua tahun lalu di New Delhi, India. China yang memegang juara lima edisi beruntun secara mengejutkan disingkirkan Jepang di babak semifinal. Jepang akhrinya menjadi juara kala itu.

Menilik skuat yang dimiliki, pasukan Thomas China memang lebih baik ketimbang dua tahun lalu. Lin Dan yang dua tahun lalu menjadi tunggal ketiga, kini berperan sebagai tunggal kedua. Dengan posisi itu China bisa leluasa menempatkan Lin Dan sebagai tunggal pertama atau kedua. Kendati sudah cukup berumur, Lin Dan masih cukup menakutkan bagi lawan-lawan apalagi untuk para pemain tunggal kedua. Di atas kertas boleh dibilang China hanya lemah pada tunggal ketiga, Tian Houwei.Β  Β 

Ganda kedua China, Li Junhui/Liu Yuchen memang masih cukup muda. Tapi mereka menunjukkan perkembangan yng sip belakangan ini. Bahkan mereka sudah dua kali beruntun mengalahkan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Pasangan Fu Haiifeng/Zhang Nan memang bukan tak bisa dikalahkan tapi cukup kuat menghadapi pemain-pemain negara lain.

Apalagi juara bertahan, Jepang, justru tak bisa menurunkan kekuatan penuh. Mereka kehilangan pemain tunggal terbaik Kento Momota yang harus menjalani hukuman dari federasi bulutangkis. Momota terlibat perjudian di tempat illegal. Jepang akan tampil sebagai unggulan kelima.

Sebagai tunggal pertama, Jepang akan menurunkan Sho Sasaki. Tapi, Sasaki mempunyai statistik kurang sip menghadapi pemain-pemain terbaik dunia. Di antaranya, Sasaki tak pernah menang atas Chen Long (0-5) dan dari tunggal pertama Malaysia Lee Chong Wei (0-6), dia juga masih kalah 2-3 dari Tommy Sugiarto.

Lawan berat lain buat Indonesia adalah unggulan kedua, Denmark, yang juga memilik skuat mumpuni. Dua pemain tunggal Viktor Axelsen dan Jan O Jorgensen menempati peringkat lima besar. Hans-Kristian Vittinghus juga berbahaya sebagai tunggal ketiga.

Sektor ganda Denmark yang tak sekuat sektor tunggal mereka. Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding tak bagus-bagus amat jika menghadapi ganda pertama negara lain. Begitu pula Kim Astrup/Andres Skaarup Rasmussen yang menjadi ganda kedua. Denmark memang tak bisa menurunkan ganda terbaik mereka, Mathias Boe/Carsten Mogensen, dengan Mogensen masih dalam masa penyembuhan.

Tapi sebelum menghadapi tim-tim unggulan itu, Indonesia mempunyai tugas awal di babak penyisihan. Hendra dkk. akan menghadapi Hong Kong, Thailand dan India.

Hong Kong memiliki para pemain tunggal--Ng Ka Long, Wei Nan, dan Hu Yun--yang tak bisa diremehkan. India dan Thailand diyakini masih bisa diatasi dengan mudah. Tim-tim di babak penyisihan grup inilah yang memang sudah terlihat sebagai lawan nyata. Sementara, calon-calon lawan di babak knock-out belum bisa diprediksi karena bakal dilakukan drawing lagi di babak perempatfinal.

(fem/nds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads