Turun bermain di partai ketiga, dalam keunggulan 2-0 atas India, Anthony sempat tampil terburu-buru dan kurang percaya diri. Sangat mungkin itu dikarenakan ia menyadari bahwa kemenangannya bakal mengunci posisi juara Grup B.
Akibat hal tersebut, Anthony kemudian malah lebih sering terjebak kesalahan sendiri sampai kehilangan game pertama. Bagusnya, pemain kelahiran 26 Oktober 1996 tersebut kemudian bangkit dan merebut dua game berikutnya untuk menang 18-21, 21-11, 21-15.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada instruksi dari pelatih agar variasi pukulan saya lebih banyak lagi. Di game pertama, pukulan saya memang monoton dan gampang dibaca lawan. Dalam keadaan ini saya merasa nggak percaya diri dan mati sendiri. Saya lebih bisa mengatur tempo permainan di game kedua. Saya sudah tahu darimana bisa mendapatkan poin. Saya nggak terlalu mikirin pressure mau nyumbang angka, nanti malah mainnya nggak maksimal, yang penting main bagus dulu," tuturnya.
(krs/roz)











































