"Tegangnya pasti ada. Tinggal bagaimana kitanya mengatasi itu. Hanya saya akui, kemarin saya merasa susah untuk keluar dari tekanan," ungkap Ihsan, ketika ditemui di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Senin (23/5/2016).
Menghadapi Denmark dalam partai puncak perebutan Piala Thomas, Minggu (22/5) kemarin, Ihsan turun di partai kelima dalam kedudukan 2-2. Hasil yang ia dapatkan jadi amat menentukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sampai sekarang, bahkan dari kemarin saat kalah, masih merasa bersalah. (Rasa) menyesal (juga) ada. Soalnya saya merasa itu adalah momennya tapi bagaimana lagi memang rejekinya segini saja," tuturnya.
"Ya, ini jadi pengalaman buat saya. Semoga dari sini saya bisa belajar untuk ke depannya seperti apa," kata Ihsan.
Usai Piala Thomas, Ihsan dijadwalkan akan kembali berlaga pada ajang Indonesia Terbuka Super Series Premier 30 Mei-5 Juni mendatang. Kemudian lanjut Australia Open. Menyoal persiapan yang akan ia lakukan, Ihsan akan fokus ke recovery kondisi lebih dulu.
"Saya mau kembalikan keyakinan dulu, berusaha untuk move on karena kekalahan Thomas kemarin. Ya paling istitahat," pungkasnya.
(mcy/krs)