Maria Febe harus angkat kaki lebih awal usai dikandaskan pemain Taiwan, Tai Tzu Ying, pada pertandingan yang berlangsung di Istora Senayan, Selasa (31/5/2016). Dia gagal melangkah ke babak kedua setelah kalah dua gim dengan skor 24-26 dan 11-24.
Febe sendiri tidak menyesali kekalahannya hari ini, meski Indonesia Open merupakan event internasional terakhirnya. Pasalnya, lawannya tersebut bukan pebulutangkis sembarangan. Tai Tzu Ying merupakan pemain peringkat sembilan dunia. Sementara Febe menduduki posisi 24 dunia. Selain itu, selama empat kali pertemuan dengan Tai Tzu, Febe tidak pernah berhasil mengalahkannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Febe juga menepis anggapan bahwa hasil hari ini adalah bentuk kekesalannya karena tidak dipilih PP PBSI menuju Olimpiade 2016. Wanita berusia 26 tahun ini harus bersaing dengan Linda Wenifanteri.
"Tahun ini seleksinya lebih fair. Sebenarnya dari dua tahun kemarin saya ingin berhenti dari bulutangkis, cuma karena banyak dukungan dari klub Djarum, ada Kejuaraan Dunia tahun kemarin, jadi memacu saya untuk main kembali di ajang internasional. Ini keterusan sampai ada kesempatan main di Olimpiade," ungkapnya
"Makanya lanjut ke SEA Games 2017 atau Asian Games 2018 sepertinya tidak mungkin," ujar dia lagi.
Meski sudah berniat pensiun, Febe sendiri belum mengetahui kegiatan apa yang akan dilakukannya setelah ini. Dia mengatakan ingin beristirahat lebih banyak karena dari tahun kemarin ikut turnamen terus.
Febe lantas mengungkapkan keinginannya, seandainya diminta untuk membantu klub PB Djarum atau menjadi pelatih. "Ya, saya dengan senang hati akan membantu (jika diminta) karena dari kecil saya di Djarum. Selain itu, saya ini sudah hampir 9 tahun main badminton langsung berhenti pun tidak mungkin, harus bertahap kalau tidak ingin sakit. Mungkin karena denyut nadi kita terbiasa dipacu, kalau tidak begitu nanti drop," ungkapnya.
"Intinya saya masih mempertimbangkan kalau misalnya bermain di event-event lokal," tukas pebulutangkis yang mengidolai Susy Susanti ini.
(mcy/roz)