Dalam pertandingan tersebut Jonatan menang dua game langsung 21-12, 21-12, Kamis (2/6/2016). Ia pun amat bahagia bisa mengalahkan salah satu pemain yang ia idolakan.
"Jujur secara kelas saya dan dia memang beda, dan Lin Dan kebetulan adalah idola saya sejak dulu. Tapi memang tadi strategi yang saya dan pelatih atur berjalan cukup baik," kata Jonatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Jonatan menyebut Lin Dan tidak terlalu suka dengan suasana berisik di Istora. Selain itu Lin Dan juga ia nilai tidak berada pada perfoma terbaiknya.
"Makanya saya berterimakasih dengan penonton mereka itu sangat luar biasa. Saya merasa penonton itu tidak ada capeknya (mendukung saya). Sampai suara nafas saja tidak kedengaran," ungkapnya.
Di perempatfinal, ada kemungkinan Jonathan harus berhadapan dengan Jan O Jorgensen (Denmark)--yang masih harus menghadapi pemain Hong Kong Wing Ki Vincent di partai babak kedua. Tahun lalu Jonatan gagal ke semifinal setelah kalah dua game 13-21, 15-21 dari Jan O.
"Tahun lalu memang saya tidak terlalu siap dan strateginya banyak yang tidak berjalan. Jadi kalau misalnya nanti ketemu Jan O, saya akan coba pelajari lagi permainan dia seperti apa sembari meminta masukan dengan Anthony Sinisuka Ginting," kata Jonatan.
"Saya berharap saat bertemu Jan O saya bisa bermain seperti tadi. Saya juga minta bantuan dari penonton. Mudah-mudahan besok bisa tampil all out," sebutnya.
(mcy/krs)











































