Bella dibekap cedera lutut saat tampil pada Piala Sudirman Mei 2015. Cedera itu kambuh saat dia tampil di Taiwan Terbuka pada Oktober 2015. Sejak itu, Bella harus masuk ruang perawatan.
PP PBSI sempat memberikan menanganan dengan MRI (Magnetic Resonance Imaging) ulang. Tapi, PBSI belum memberikan penanganan sampai tahap operasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat situasi itu, Imam pun bereaksi. Dalam rilis yang diterima detikSport, Imam mengakui tidak mengetahui detail perkembangan pemulihan cedera Bella.
"Kemenpora menaruh simpati dan perhatian secara khusus pada Bellaetrix yang akan menjalani operasi," sebut Imam dalam rilis itu.
"Bahwasannya Kemenpora baru hari ini mengeluarkan pernyataan karena selama ini tidak memperoleh up date tentang kondisi cederanya baik dari PBSI maupun keluarganya. Namun, Menpora langsung cepat memerintahkan jajarannya untuk bersikap reponsif untuk ditangani RSON di Cibubur," tutur Menpora.
Setelah komunikasi dibuat, Direktur RSON, Basuki Supartono, memutuskan agar Bella tetap dioperasi di RSPAD. Dia beralasan karena operasi sudah terjadwal dan secara profesi kedokteran prosedur yang dilakukan RSPAD sudah proporsional. "Daripada mendadak dipindahkan ke RS lain kecuali dengan alasan darurat," tutur Basuki.
Berkaca kepada kasus itu, Menpora sekaligus mengimbau agar atlet dan masyarakat umum bisa memanfaatkan RSON Kemenpora.
"Bahkan, Menpora berharap Satlak Prima juga bisa memaksimalkan RSON untuk memeriksa kondisi atlet Indonesia yang dipersiapkan untuk menghadapi kejuaraan internasional, mengingat keterlibatan dokter dan psikolog sangat membantu meningkatkan prestasi olahraga," ungkapnya.
Tak lupa, Imam juga mengucapkan terimakasih kepada beberapa pihak yang sudah mendahului mengambil inisiatif untuk menanggung pembiayaan operasi Bellaetrix.
(mcy/fem)











































