Hendra meraih medali emas Olimpiade 2008 di nomor ganda putra, bersama Markis Kido. Sayangnya, mereka tidak lolos ke Olimpiade berikutnya (2012) di London.
Kini Hendra membidik Olimpiade di Rio de Janeiro, Brasil, tentu saja bersama partner yang telah menjadi pasangannya sejak 2012, Mohammad Ahsan. Bagi mereka, inilah kesempatan untuk melengkapi gelar kejuaraan-kejuaraan besar yang pernah mereka menangi seperti Kejuaraan Dunia, All Englang, dan Asian Games.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Performa Hendra/Ahsan pada dua turnamen terakhir tidaklah menggembirakan. Di Indonesia Terbuka dan Australia Terbuka, mereka kandas sebelum mencapai babak perempatfinal
"Kemarin kami memang kalah. Tapi kalau bisa dilupakan dulu, karena fokus kita sudah harus ke Olimpiade mulai sekarang. Jadi, maksimalkan yang ada dulu," ujar Hendera.
"Apalagi Olimpiade sekarang pemainnya pasti berat semua. Yang di bawah bisa saja mengalahkan yang di atas. Jadi harus tetap waspada," tambah pemain berusia 31 tahun itu.
Indonesia memang tetap mengandalkan bulutangkis untuk mendulang emas di Olimpiade. Dua nomor yang masih menjadi tumpuan utama adalah ganda putra dan ganda campuran.
"Beban pasti adalah tetapi ambil positifnya saja," tukas Hendra, yang telah memastikan bahwa Rio de Janeiro 2016 kemungkinan besar menjadi Olimpiade-nya yang terakhir.
![]() |