Pada pertandingan di All England Lawn Tennis & Croquet Club, Sabtu (9/7/2016) dini hari WIB, Murray menang dengan skor 6-3, 6-3, dan 6-3. Ia pun melaju ke final untuk menghadapi petenis asal Kanada, Milos Raonic.
Murray tampil relatif dominan sepanjang pertandingan, sementara Berdych sendiri tidak banyak membantu dirinya dengan banyak melakukan error. Murray pun berkesempatan untuk meraih gelar juara Wimbledon-nya yang kedua, setelah terakhir kali mendapatkannya pada tahun 2013.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertengahan set kedua menjadi kunci, dia (Berdych) punya beberapa kesempatan untuk break. Semakin tua Anda, Anda tidak pernah tahu berapa banyak kesempatan yang Anda dapatkan untuk bisa bermain di final grand slam, jadi tiap kesempatan harus Anda manfaatkan sebaik-baiknya."
"Saya belajar banyak dari pengalaman di masa lalu, bertanding melawan banyak petenis hebat. Saya harus tampil luar biasa untuk bisa menjadi juara di hari Minggu."
Murray mengakui bahwa Raonic adalah lawan tangguh. Kendati begitu, bukan berarti petenis berusia 29 tahun itu pesimistis.
"Dia bermain dengan baik melawan Roger (Federer) hari ini; sebuah pertandingan yang berat, tapi menghibur," kata Murray.
(roz/roz)