Hendra/Ahsan menang 21-18, 21-13 saat menghadapi pasangan India Manu Attri/Sumeeth Reddy di Grup D. Hendra/Ahsan relatif pegang kendali walaupun lawannya juga sempat memberikan ancaman, semisal saat sempat mendekat pada kedudukan 18-20 di game pertama.
"Saat itu kami terlalu memaksa terima servis, jadi nanggung. Lapangan memang ada angin sedikit, tetapi tidak terlalu masalah. Tadi kami menerapkan strategi permainan no lob. Di game pertama kami kalah angin, jadi lawan enak untuk menyerang," ujar Hendra kepada Badmintonindonesia.org.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herry Iman Pierngadi, pelatih Hendra/Ahsan, menilai performa mereka berdua memang belum 100% tapi sudah membaik di game kedua. Hal itu diharapkan bisa terus dijaga untuk partai-partai berikutnya sehingga tak ada lagi pukulan tanggung atau kurang akurat.
"Di game kedua kelihatan pola permainan Hendra/Ahsan yang sebenarnya, mereka lebih tenang dan kebetulan dapat lapangan yang searah angin. Lawan sudah merasakan ini dan jaga di belakang lapangan, tetapi Hendra/Ahsan banyak variasi bola-bola depan. Mereka juga mesti banyak variasi pukulan dalam menghadapi pasangan Jepang besok," kata Herry.
Setelah ini Hendra/Ahsan masih harus melakoni dua laga lagi di Grup D yakni melawan Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (Jepang) dan Chai Biao/Hong Wei (Chuna). Partai melawan Endo/Hayakawa akan berlangsung Jumat (12/8/2016) besok, dengan Hendra/Ahsan unggul 9-0 dalam catatan pertemuan atas lawannya tersebut.
"Hendra/Ahsan sudah lama tidak bertemu Endo/Hayakawa, jadi rekor pertemuan ini tidak bisa dijadikan patokan. Bisa saja lawan ada perkembangan. Semua pemain dunia pasti sudah mempersiapkan diri sebaik-baiknya dalam menghadapi olimpiade," ucap Herry.
(krs/krs)











































