Adalah Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, ganda campuran Malaysia yang akan menjadi lawan Tontowi/Liliyana dalam perebutan medali emas Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro hari Rabu (17/8) besok.
Ketika mengalahkan pasangan Tiongkok, Xu Chen/Ma Jin of China, di semifinal tadi pagi, Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak langsung "berteriak" melalui akun twitter-nya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Indonesia, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi juga langsung merespons keberhasilan Tontowi/Liliyana untuk menembus babak final.
"Alhamdulillah, kabar baik dari #Rio2016Tontowi/Liliyana maju ke final. Mari kita doakan yg terbaik untuk mereka di final #IndonesiaBisaEmas," ucapnya di akun @imam_nahrawi.
Jika Tontowi/Liliyana menjadi harapan tersisa untuk Indonesia membawa pulang medali emas dari Rio, Malaysia sedang berharap lebih dari satu. Sebab, pemain tunggal putra mereka, Lee Chong Wei, dan ganda putra V Shem Goh/Wee Kiong Tan, juga masih bertahan dan hari ini akan turun di babak semifinal.
Dalam sejarah keikutsertaan Malaysia di Olimpiade, mereka belum pernah meraih medali emas. Total mereka baru memperoleh tujuh medali β hanya dari dua cabang: bulutangkis (5) dan selam (2).
Dari bulutangkis, Malaysia mengoleksi tiga medali perak dan dua perunggu. Dua dari tiga perak itu disumbangkan Lee Chong Whei, berturut-turut di Beijing 2008 dan London 2012.
Foto: REUTERS/Marcelo del Pozo |
Selain untuk membuka rekening emasnya di Olimpiade, motivasi lain bagi atlet-atlet Malaysia di Rio adalah bonus uang yang dijanjikan pemerintahnya. Peraih medali emas akan diberikan hadiah sebesar 1 juta ringgit, atau sekitar Rp 3,2 miliar. Namun kabarnya ada bonus besar lain yang menanti sang pemenang, termasuk tunjangan bulanan seumur hidup.
Pemerintah Indonesia melalui Kemenpora juga sudah menjanjikan bonus kepada para olimpian. Yang membawa pulang emas akan mengantongi Rp 5 miliar, plus tunjangan Rp20 juta per bulan seumur hidup.
Baca juga:
Tunjangan Hari Tua Atlet Dijamin Peraturan Menteri
Menpora Kucurkan Bonus dan Berikan Tunjangan Hari Tua untuk Atlet
(a2s/cas)












































Foto: REUTERS/Marcelo del Pozo