Emas yang disumbangkan Tontowi/Liliyana paling tidak sudah mengembalikan tradisi emas Indonesia di Olimpiade, yang sempat terhenti pada Olimpiade 2012 di London.
Faktanya, selama ini Indonesia baru bisa meraih emas di Olimpiade melalui bulutangkis. Cabang lain yang ikut menyumbangkan medali adalah panahan dan angkat besi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemenangan Owi/Butet adalah segalanya, dalam arti mengisi kevakuman selama delapan tahun (setelah Olimpiade Beijing 2008). Tentunya selama ini kita haus akan prestasi yang bukan biasa-biasa saja.
"Ini akan menjadi inspirasi yang luar biasa bagi para atlet lain yang ada di tanah air."
Secara khusus Gita menyinggung soal peta kekuatan atlet-atlet bulutangkis Indonesi saat ini. Menurutnya, nomor ganda campuran, ganda putra dan putri sudah mulai kelihatan regenerasinya.
"Tunggal putri yang banyak dikomentari, kok belum bisa. Sabar saja, karena saya kira bukan hanya pembinaan, tapi ini sangat membutuhkan proses dan banyak faktor," ujarnya.
PBSI, kata Gita, diklaim sudah memberikan iming-iming kesejahteraan yang baik kepada atlet-atletnya.
"Dengan kesejahteraan yang baik, secara langsung prestasi akan terjamin juga. Dan bagi PBSI ini cukup merangkum kesejahteraan itu. Syukur-syukur bisa meningkat. Tentunya bukan hanya kesejahteraan, tapi kedisiplinan dan hal-hal lain yang sudah ditanam dan dipupuk oleh teman-teman di PBSI," demikian Gita.
(a2s/din)