Kelar di Dua Kota, Milo School Competition Lanjut ke Solo

Kelar di Dua Kota, Milo School Competition Lanjut ke Solo

Mercy Raya - Sport
Kamis, 25 Agu 2016 17:10 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Setelah digelar di dua kota, seri kompetisi bulutangkis tingkat sekolah usia U-13 dan U-15 bertajuk Milo School Competition akan berlanjut di Solo pada 29 Agustus -3 September mendatang.

Ajang yang sudah digelar 14 kali ini pun telah menggunakan standar sirkuit nasional yang merupakan standar tertinggi level nasional Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI).

Sport Marketing Manajer Milo Indonesia, Donny Wahyudi, mengatakan kompetisi tahun ini memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Setelah menggunakan standar Sirkuit Nasinoal sejak dua tahun lalu, kini Milo School Competiton mendapatkan tempat menjadi salah satu agenda rutin dalam kalender PBSI yang mendapat perhitungan poin di ranking nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan kesempatan ini tentu semakin menambah kredibilitas Milo dalam menggelar kompetisi. Ini tentu harus dijaga karena berarti PBSI benar-benar ingin menjaring usia muda," kata Donny dalam jumpa pers yang digelar di kawasan Senayan, Kamis (25/8/2016).

Secara teknis, dijelaskan Donny, tentu kompetisi ini akan lebih ketat karena menggunakan standar yang sudah ditetapkan oleh PBSI. Artinya yang akan diambil dan masuk pelatnas adalah benar-benar para juara sejati.

Para juara kompetisi Milo ini akan mendapatkan poin sesuai dengan kategori kelompok usia yang akan memengaruhi peringkat peserta di PBSI. Pada kelompok usia U-13, juara satu mendapatkan 200 poin, juara dua 170 poin dan juara tiga 140 poin.

Sedangkan untuk kelompok usia U-15, juara satunya akan mendapatkan 300 poin, juara dua 255 poin, serta juara tiga 210 poin. Selain itu keikutsertaan dalam kompetisi sirnas juga menjadi salah satu syarat untuk proses seleksi pelatnas.

Tahun ini, kompetisi bulutangkis tingkat sekolah ini sudah digelar di Pekanbaaru 11-16 April dengan diikuti 500 peserta. Kemudian berlanjut ke Cirebon 23-28 Mei, dan yang akan datang di Solo akhir Agustus hingga 3 September, lalu Banjarmasin 3-8 Oktober, Surabaya 17-22 Oktober, dan Manado 7-12 November. Total target peserta yang ingin dicapai dari enam kota ini adalah 3 ribu peserta siswa SD dan SMP.

"Melihat perjalanan Milo School Competition dari awal, saya sangat senang kualitas komeptisi ini senantiasa meningkat setiap tahunnya. Setelah tahun lalu menerapkan poin ranking nasional, tahun ini kompetisi hadri dengan standar sirkuit nasional. Menurut saya, hal ini membuat Milo menjadi wadah yang semakin diperhitungkan dan diminati oleh bibit-bibit pebulutangkis muda Indonesia untuk menunjukkan kemampuan mereka," kata Kepala Sub Bidang Pelatnas, Ricky Soebagdja.

Jonatan Christie dan Antony Ginting menjadi salah dua atlet jebolan Milo yang berhasil masuk pelatnas di Cipayung. Jonatan mengaku banyak menimba ilmu dan pengalaman saat menjadi salah satu peserta di kompetisi tersebut.

"Waktu jaman saya mungkin kompetisinya belum pakai standar Sirnas hanya sekadar ajang kompetisi antar sekolah saja. Tapi walau begitu ini menjadi batu loncatan juga buat saya dalam karir. Pengalaman di Milo menjadi pembelajaran saya terutama soal mental,' kata Jonatan.

Anthony Ginting mengungkapkan perasaan yang sama. Atlet asal Jawa Barat ini pun berpesan agar para peserta tetap semangat berlatih. "Jika kalah masih banyak kesempatan untuk bertanding lagi. Jadi banyak kesempatan lah yang bisa kita capai dari Milo ini," pesan Anthony. (mcy/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads