Masa kepengurusan Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) 2012-2016 yang dipimpin Gita akan segera berakhir. Musyawarah Nasional untuk memlih ketua umum baru akan dilaksanakan 27-29 Oktober di Surabaya.
Hingga saat ini belum muncul nama bakal calon ketua umum baru. Malah, Gita tak menutup peluang untuk kembali dicalonkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengenai siapa saja yang akan maju, semangatnya harus membuat atlet merasakan hasil kepengurusan secara konkret. Jadi yang maju seharusnya bukan hanya mau, tapi juga punya kapabilitas. Begini lho, kepengurusan yang ini sudah banyak melakukan banyak hal: pondasinya sudah kita pasang, ibaratnya tinggal menaruh bata, semen, dan genteng. Saya sih tidak terlalu keberatan untuk masalah masang bata atau gentengnya kalau pun setiap minggu harus agak stress sedikit.
"Tapi dengan semangat kelembagaan dan kebersamaan, sekali lagi, saya garis bawahi, siapapun boleh memimpin selama, sosok itu bisa meletakkan bata, semen, dan gentengnya dengan cara, yang syukur-syukur, lebih baik dari apa yang sudah kami lakukan selama ini. Saya lebih mementingkan semangat kelembagaan di sini. Tidak terlalu spesifik siapa ini. Tetapi secara kelembagaan harus dijaga. Karena kalau tidak dijaga atlet yang ujungnya bisa merasakan dan kalau nanti ada perubahan sistem yang tersalin dalam perubahan sikap yang mungkin negatif di akhir itu yang harus disayangkan kita semua," tutur dia.
Meskipun tinggal melanjutkan pekerjaan yang sudah dimulai 3,5 tahun lalu--dia menyebutnya dengan meletakkan bata, semen, dan genteng--Gita tak menilai pekerjaan ke depan bakal lebih gampang.
"Enggak akan lebih mudah juga. Tapi ekspektasi publik yang tersampaikan di media, 'Pak kalau nanti tidak menang tiga emas, awas ya' ya kan. Saya tidak ngomong Olimpiade loh, tetapi emas mana saja he he he," tutur Gita.
(fem/nds)











































