Susy Susanti Jadi Motivasi Gadis Belia Asal Serang Ini Tembus Karantina PB Djarum

Susy Susanti Jadi Motivasi Gadis Belia Asal Serang Ini Tembus Karantina PB Djarum

Yasser Ali Harakan - Sport
Senin, 05 Sep 2016 20:09 WIB
Susy Susanti Jadi Motivasi Gadis Belia Asal Serang Ini Tembus Karantina PB Djarum
Foto: Yasser Ali Harakan/detikSport
kudus - Agatri Wibowo, gadis belia berumur 11 tahun, warga Cinanggung, Kota Serang, Banten, berhasil menembus ganasnya grand final audisi Djarum di Kota Kudus. Putri kedua dari pasangan Wibowo Sangkalan dan Restuti Prihutami bersama juga 52 atlet muda bulutangkis lainnya ini, berhasil masuk karantina PB Djarum selama 10 hari hingga 13 September mendatang.

Adalah sosok legenda bulutangkis wanita Susy Susanti yang menjadi motivasi Agatri bisa mengalahkan ratusan rivalnya sebelum bisa masuk karantina. Perjalanan Agatri bisa sampai ke tahap karantina memang tidak mudah. Agatri harus mengikuti audisi Djarum di Cirebon yang diikuti 413 peserta.

Setelah masuk final dan lolos dari audisi Djarum di Cirebon, Agatri harus berhadapan dengan para finalis audisi yang diselenggarakan di 8 kota lainnya, Bandung, Palembang, Purwokerto, Balikpapan, Solo, Makasar, Surabaya, dan Kudus. Jumlah peserta audisi di 9 kota sebanyak 4.547 peserta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Agatri senang bisa sampai tahap karantina. Susy Susanti betul-betul menjadi motivasinya berjuang hingga tembus karantina. Saya akan lebih memotivasinya lagi di tahap ini agar bisa diterima menjadi keluarga besar PB Djarum," ungkap Wibowo, ayah Agatri kepada detikcom, Senin (5/9/2016).

Agatri mulai menyukai olahraga tepuk bulu ini sejak usia 5 tahun. Sejak itu, Agatri mulai menunjukkan kecintaannya terhadap olahraga yang satu ini dengan rajin mendatangi Gor Alun-alun Kota Serang untuk berlatih. "Mulai suka dengan bulutangkis sejak usia 5 tahun, waktu itu masih belajar tepuk cock (shuttlecock)," kenang Wibowo menirukan Agatri.

Sementara itu, Kepala PB Djarum, Fung Permadi, mengatakan perjalanan panjang Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 segera memasuki babak akhir. Dari 135 peserta yang bersaing di final, hanya 63 yang lolos tahap pertama. Dan akhirnya, kini terpilih sebanyak 53 peserta akan menjalani proses karantina.

"Kami menilai tidak hanya dari kalah atau menang saja. Kami juga menilai kelebihan teknik mereka, apakah itu footwork, pukulan, tenaga atau stamina. Tetapi kami juga mempertimbangkan daya juang, ditambah juga potensi mereka untuk bisa berkembang atau tidak," ujar Fung.

Dari jumlah 53 atlet yang lolos ini terbagi atas delapan atlet putra U15, delapan atlet putri U15, 23 atlet putra U13 dan 14 atlet putri U13. "Mereka lebih lanjut akan dinilai selama proses karantina. Akan dilihat bagaimana kedisiplinan dan kehidupan mereka sehari-hari, dan apakah mereka konsistensi semangat dalam keseharian mereka," tandas Fung. (din/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads