Adalah sosok legenda bulutangkis wanita Susy Susanti yang menjadi motivasi Agatri bisa mengalahkan ratusan rivalnya sebelum bisa masuk karantina. Perjalanan Agatri bisa sampai ke tahap karantina memang tidak mudah. Agatri harus mengikuti audisi Djarum di Cirebon yang diikuti 413 peserta.
Setelah masuk final dan lolos dari audisi Djarum di Cirebon, Agatri harus berhadapan dengan para finalis audisi yang diselenggarakan di 8 kota lainnya, Bandung, Palembang, Purwokerto, Balikpapan, Solo, Makasar, Surabaya, dan Kudus. Jumlah peserta audisi di 9 kota sebanyak 4.547 peserta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agatri mulai menyukai olahraga tepuk bulu ini sejak usia 5 tahun. Sejak itu, Agatri mulai menunjukkan kecintaannya terhadap olahraga yang satu ini dengan rajin mendatangi Gor Alun-alun Kota Serang untuk berlatih. "Mulai suka dengan bulutangkis sejak usia 5 tahun, waktu itu masih belajar tepuk cock (shuttlecock)," kenang Wibowo menirukan Agatri.
Sementara itu, Kepala PB Djarum, Fung Permadi, mengatakan perjalanan panjang Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 segera memasuki babak akhir. Dari 135 peserta yang bersaing di final, hanya 63 yang lolos tahap pertama. Dan akhirnya, kini terpilih sebanyak 53 peserta akan menjalani proses karantina.
"Kami menilai tidak hanya dari kalah atau menang saja. Kami juga menilai kelebihan teknik mereka, apakah itu footwork, pukulan, tenaga atau stamina. Tetapi kami juga mempertimbangkan daya juang, ditambah juga potensi mereka untuk bisa berkembang atau tidak," ujar Fung.
Dari jumlah 53 atlet yang lolos ini terbagi atas delapan atlet putra U15, delapan atlet putri U15, 23 atlet putra U13 dan 14 atlet putri U13. "Mereka lebih lanjut akan dinilai selama proses karantina. Akan dilihat bagaimana kedisiplinan dan kehidupan mereka sehari-hari, dan apakah mereka konsistensi semangat dalam keseharian mereka," tandas Fung. (din/din)











































