Wawrinka yang menjadi unggulan ketiga meraih kemenangan 6-7(1), 6-4, 7-5, dan 6-3 atas Djokovic sang juara bertahan sekaligus unggulan teratas, dalam partai final di Arthur Ashe Stadium yang tuntas Senin (12/9/2016) pagi WIB. Duel itu berjalan 3 jam dan 54 menit.
Djokovic sebenarnya memulai pertandingan partai puncak tersebut dengan menjanjikan. Ia langsung memimpin 3-0, salah satunya berkat keberhasilan mematahkan servis Wawrinka di game dua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Momentum itu tak disia-siakan Wawrinka yang lantas menyamakan kedudukan jadi 5-5 setelah mengamankan game servisnya. Pertarungan pun berjalan alot, meski akhirnya set ini jadi milik Djokovic lewat tie-breaker untuk menutup set pertama yang berjalan selama 58 menit.
Di awal set kedua Wawrinka mampu mendesak Djokovic. Itu terjadi berkat keberhasilannya mematahkan servis Djokovic di game empat. Keunggulan Wawrinka juga menjadi 4-1 setelah ia memaksimalkan servisnya di game lima.
![]() |
Akan tetapi, setelah itu Djokovic bangkit dengan merebut tiga game secara berturut-turut termasuk mematahkan satu servis game Wawrinka guna membuat kedudukan jadi 4-4.
Namun demikian, Wawrinka langsung memberi respons; ia memaksimalkan game servisnya di game sembilan dan kemudian mematahkan servis Djokovic di game 10 untuk merebut set kedua yang berlangsung selama 47 menit.
Kemenangan di set kedua tersebut memacu Wawrinka yang langsung tancap gas merebut tiga game pertama di set ketiga, yang salah satunya diraih berkat mematahkan servis Djokovic.
Seperti sebelumnya, Djokovic tak diam saja. Ia pun gantian merebut tiga game berikutnya, tentu seraya melakukan break, untuk membuat kedudukan berimbang 3-3.
Setelah itu kedua petenis sempat sama-sama mampu menjaga servisnya di game masing-masing. Tapi memasuki game 12, Djokovic tak berdaya menghindarkan Wawrinka membuat break. Dalam duel 76 menit, set ketiga ini jadi milik Wawrinka.
![]() |
Di set keempat Wawrinka kembali memulai dengan memaksimalkan servis dan kemudian mematahkan servis Djokovic di game kedua. Keunggulannya di awal set itu jadi 3-0 setelah Wawrinka membuat love game atas Djokovic.
Lewat duel ketat sampai deuce, Djokovic berhasil memaksimalkan game servisnya di game keempat untuk memperkecil ketinggalan. Tapi setelah itu Wawrinka juga bisa menjaga servisnya--lagi-lagi lewat duel ketat sampai deuce, untuk memimpin 4-1 set keempat.
Djokovic melanjutkan usaha bangkit dan memperkecil ketinggalan jadi 2-4 lewat sebuah love game. Tapi Wawrinka yang sudah ada di atas angin juga tak mau kalah dan menjaga servis untuk menjaga jarak dengan keunggulan 5-2--menariknya, juga lewat kemenangan love game.
Setelah mendapat perawatan medis singkat, Djokovic mampu mempertahankan game servisnya untuk memperpanjang napas. Berikutnya giliran Wawrinka menjalani game servis, dengan peluang menyudahi permainan.
Di game tersebut, game delapan set keempat, Wawrinka sempat kehilangan dua poin akibat kesalahannya sendiri. Namun, ia mampu mengejar dan permainan akhirnya sampai ke deuce. Ia lantas tak membuang peluang dan menutup set yang berjalan 53 menit tersebut.
![]() |
Dengan hasil tersebut maka Wawrinka berhak atas mahkota juara AS Terbuka 2016, berkat kemenangannya atas Djokovic dalam duel yang berlangsung nyaris selama empat jam tersebut.
Ini merupakan titel AS Terbuka pertama untuk Wawrinka, yang sebelumnya pernah menjuarai Australia Terbuka 2014 dan Prancis Terbuka 2015. Pencapaian terbaik Wawrinka di Flushing Meadows sebelumnya adalah dua kali menjadi semifinalis.
Sementara Djokovic gagal mempertahankan titel yang tahun lalu ia raih. Ia juga tak kuasa menyamai pencapaiannya tahun 2015 (dan tahun 2011 yang menjadi dua torehan terbaiknya di ajang grand slam) dengan meraih tiga titel grand slam--tahun ini ia juara di Australia Terbuka dan Prancis Terbuka, dengan lajunya di Wimbledon secara mengejutkan terhenti di babak ketiga.
(krs/raw)