28 Atlet Raih Beasiswa Bulutangkis dari Djarum

28 Atlet Raih Beasiswa Bulutangkis dari Djarum

Mohammad Resha Pratama - Sport
Rabu, 14 Sep 2016 02:12 WIB
Foto: dok.PB Djarum
Kudus - Setelah melalui seleksi sebanyak 4.547 atlet, akhirnya terpilih 28 orang yang berhak mendapat beasiswa bulutangkis dari Djarum.

Ke-28 finalis itu terpilih pada acara final di Kudus, (13/9/2016) kemarin, setelah menyisihkan 4.547 atlet dari sembilan kota audisi. Hasil itu disampaikan Tim Pelatih PB Djarum yang diketuai Fung Permadi di GOR Djarum, Kudus, setelah 53 peserta terbaik hasil audisi final yang mengikuti tahapan karantina pada 4-13 September 2016 di PB Djarum Kudus.

Sebanyak 14 pebulutangkis U-13 putra, 10 pebulutangkis U-13 putri dan 4 pebulutangkis U-15 putri berhasil mendapatkan Djarum Beasiswa Bulutangkis dan berhak atas fasilitas pembinaan bulutangkis berstandar internasional di PB Djarum, Kudus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mengucapkan selamat atas antusiasme peserta yang berhasil meraih Djarum Beasiswa Bulutangkis dan tentu menyampaikan rasa bangga terhadap semangat para atlet yang kali ini belum bisa mendapatkan kesempatan mendapatkan beasiswa tersebut. Kami berharap awal yang baik ini dapat menjadi kekuatan baru bagi para peraih Djarum Beasiswa Bulutangkis untuk lebih semangat dalam menjalani pembinaan bulutangkis di PB Djarum. Di sisi lain, kegagalan peserta lainnya juga dapat menjadi bahan evaluasi agar tahun berikutnya bisa tampil lebih baik", ujar Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, dalam rilis yang diterima detikSport.

Dari data peraih Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016, Jawa Tengah/Yogyakarta menjadi daerah asal atlet terbanyak yakni sembilan orang. Disusul Jawa Timur dengan 8 atlet dan Jawa Barat dengan 3 atlet.

Sisanya adalah Lampung, Kalimantan Timur, dan Riau sama-sama dengan dua atlet serta Bali dan Sulawesi Tenggara dengan masing-masing satu atlet.

Berdasarkan kota audisi, Surabaya jadi kota terbanyak penyumbang atlet yakni tujuh orang, disusul Purwokerto (6 atlet), Solo (4 Atlet), Kudus (3 atlet), Bandung, Balikpapan, dan Palembang (2 atlet) serta Cirebon dan Makassar dengan masing-masing 1 atlet.

"Selama karantina, Tim Pelatih secara lebih mendalam memantau kemampuan dasar dan potensi pengembangan permainan setiap peserta. Untuk teknik dasar, kami memantau tehnik pukulan yang baik dan pergerakkan kaki dalam menjelajah lapangan. Kami juga memberikan toleransi terkait hal teknis yang belum sempurna karena mereka masih terbilang muda, sejauh hal tersebut masih bisa kami perbaiki dan kembangkan ke depan," tutur Fung.

"Selain itu, kami juga mengamati perkembangan perilaku selama karantina di PB Djarum, di dalam lapangan maupun di luar lapangan. Perilaku dan kemampuan menjaga semangat menjadi pertimbangan kami menentukan 28 peserta terbaik penerima Djarum Beasiswa bulutangkis dari keseluruhan peserta karantina yang tentunya memiliki kemampuan yang cukup baik juga," sambungnya.

Minat peserta Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis di tahun 2016 terus mengalami pertumbuhan. Dari 1.328 atlet di tahun 2014 lalu meningkat dua kali lipat menjadi 2.913 di tahun lalu.

Jumlah tersebut kembali berkembang di tahun ini menjadi 4.547 pendaftar dari sembilan kota.

"Dengan adanya Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis, Djarum Foundation berharap akan muncul bibit-bibit muda bulutangkis nasional di level dunia. Kegiatan ini juga sebagai upaya kami mengembangkan olahraga bulutangkis di tanah air untuk Indonesia," tambah Program Manager Bakti Olahraga Djarum Foundation Budi Darmawan.


(mrp/krs)

Hide Ads