Perwakilan 20 pengprov PBSI itu hadir di sekretariat tim penjaringan dan penyaringan bakal calon ketua umum PBSI di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Senin (17/10/2016). Mereka sekaligus mengawal pengembalian formulir pendaftaran bakal calon ketua umum PBSI periode 2016-2020 milik Gita, 51 tahun.
Pengembalian formulir diwakili oleh Ketua Umum Pengprov PBSI Kalimantan Tengah, Barlen, yang didampingi oleh juru bicara tim pendukung Gita, Sofyan Masykur, yang juga sekretaris umum Pengprov PBSI Kalimantan Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sangat berterima kasih dengan dukungan dari 20 pengprov tersebut. Jika dipercaya kembali menjadi ketua, saya ingin menjalankan program-program yang kemarin belum terlaksana seperti program desentralisasi yang efektif dan efisien dan juga peningkatan pengembangan para atlet di klub," papar Gita.
Sebelumnya, 22 pengprov PBSI mengklaim memberikan dukungan kepada mayoritas dukungannya kepada Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, 69 tahun. Mereka beralasan tidak puas kepada kepemimpinan Gita yang kurang perhatian kepada pengprov. Dengan jumlah pendukung yang mencapai 42--pengprov PBSI ada 34--artinya, ada pengprov PBSI yang mencalonkan dua sosok yang berbeda.
Meski sempat menghilang di tengah kepengurusan, Gita dinilai membawa perubahan positif terhadap PBSI usai era Djoko Santoso. Selain mengembalikan medali emas Olimpiade, Gita juga mereformasi manajemen tradisional di PBSI menjadi lebih modern. Sebuah perubahan besar adalah kontrak individu dari apparel terhadap para atlet pelatnas dan pelatih. Dia juga berhasil memulangkan pelatih-pelatih top dunia yang menangani negara lain ke pelatnas PBSI.
(fem/din)











































