Hal itu diungkapkan mantan pebulutangkis nasional, Icuk Sugiarto, di sela-sela Musyawarah Nasional (Munas) Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) hari ini, Senin (31/10), di Hotel Bumi Surabaya, Jawa Timur.
Agenda utama Munas ini adalah pemilihan ketua umum baru, yang akan dilangsungkan nanti sore. Ada 34 voter yang akan memberikan suaranya: 33 dari pengprov, satu dari PP PBSI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siapapun ketua umum terpilih sudah harus memberikan pressing kepada pengprov agar jangan hanya lantang di munas, tapi juga cuma berbuat sesuatu," kata Icuk dalam obrolan dengan detikSport, Senin (31/10/2016).
"Pengprov ini bertugas menggeliatkan bulutangkis di daerahnya, seperti menggelar kejurda, bisa mengirimkan atlet ke kejurnas atau pelatnas.
"Selama ini saya lihat pengprov cuma tampak papan namanya saja. Mereka gaduh di munas seolah sudah memerahbirukan PBSI. Kalau mereka merasa memiliki bulutangkis, ya berbuat. Jangan sampai teriakan mereka cuma mewakili ambisi pribadi, ingin menjabat ini itu di PP nantinya, tapi tidak berbuat apapun di provinsinya masing-masing," tutur dia.
Icuk sekaligus mengingatkan agar pemilihan berlangsung fair play. Dia tak ingin pengalaman pahit dirinya di munas terulang.
Icuk mencalonkan diri sebagai ketua umum PBSI periode 2012-2016, bertarung dengan Gita Wirjawan. Menjelang pemilihan, para pengprov membuat skenario agar Icuk mundur dan Gita terpiih secara aklamasi.
"Jangan sampai pengprov bersikap seperti itu. Sudah tergambarkan dalam situasi tadi malam. Semua yang dilakukan Pak Gita disalahkan," ucap dia.
(fem/a2s)











































