Serena dibekap cedera berulang kali tahun ini. Petenis Amerika Serikat itu sempat dibekap cedera lutut pada awal tahun. Dia pun harus masuk ruang perawatan dan absen dari Piala Hopman.
Sepanjang tahun 2016, Serena juga tak menunjukkan penampilan secemerlang tahun-tahun sebelumnya. Meskipun, dia membuat sederet catatan bagus dengan rekor-rekor baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serena juga cuma tampil dalam tujuh turnamen yang menawarkan poin ranking dunia. Dalam tujuh turnamen itu, termasuk Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Serena cuma sekali juara.
Dalam rentetan turnamen menjelang akhir musim, Serena juga kembali dibekap cedera. Dia mundur dari Rogers Cup and Western & Southern Terbuka di bulan Agustus. Kemudian Serena batal tampil pada Wuhan Terbuka dan China Terbuka di bulan September dan Oktober. Sempat merencanakan kembali ke lapangan pada WTA Finals di Kallang, Singapura yang dihelat 23-30 Oktober, Serena kembali memutuskan untuk absen.
Berulang kali absen itu membuat Serena kehilangan takhta sebagai ratu dunia pada awal September tahun ini. Posisinya digantikan Angelique Kerber.
Meski penampilan Serena tak secemerlang tahun sebelumnya, mantan petenis Steffi Graf, menilai Serena masih layak diperhitungkan dalam persaingan tahun depan.
"Dia memang menghadapi periode berat tahun ini. Dia tak bisa tampil dalam banyak turnamen," kata Steffi seperti dikutip WTA.
"Tapi dia tak bisa diremehkan apalagi tak dimasukkan dalam perhitungan persaingan tenis putri tahun depan," ucap dia.
(fem/din)