Hendra Bicara Soal Ahsan dan Mimpinya yang Belum Terwujud

Hendra Bicara Soal Ahsan dan Mimpinya yang Belum Terwujud

Mercy Raya - Sport
Selasa, 15 Nov 2016 13:48 WIB
Hendra Bicara Soal Ahsan dan Mimpinya yang Belum Terwujud
Foto: dok. Humas PBSI
Jakarta - Hendra Setiawan telah memutuskan akan berkarier sebagai pemain profesional nonpelatnas mulai Desember mendatang. Dengan statusnya itu ia masih berhasrat bisa menaklukkan Piala Thomas dan Piala Sudirman.

Hendra, 32 tahun, bersama Mohammad Ahsan masih merupakan ganda putra terbaik Indonesia saat ini. Mereka pertama kali dipasangkan pada akhir tahun 2012.

Selama kurang lebih empat tahun berpasangan, Hendra/Ahsan menjadi salah satu ganda putra terbaik di dunia. Berbagai gelar bergensi mereka menangi, di antaranya Kejuaraan Dunia 2013 dan 2015, All England 2014, hingga Asian Games 2014. Itu belum ditambah kejuaraan di level superseries.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah kebersamaan mereka selama bertahun-tahun, sang pelatih, Herry Iman Pierngadi, memutuskan memisahkan mereka. Hendra dicobakan dengan Berry Angriawan, sedangkan Ahsan dipasangkan dengan Rian Agung Saputro. Tujuannya adalah untuk mematangkan pemain pelapis dengan pengalaman yang ditularkan pasangan (barunya) itu.

Namun 'perceraian' keduanya ternyata tak sementara. Kebersamaan mereka di pelatnas Cipayung maupun di asrama akan benar-benar berakhir. Senin (14/11) kemarin, Hendra memutuskan untuk mundur dari pelatnas.

Detiksport berkesempatan mengobrol dengan Hendra melalui whatsapp di sela-sela persiapannya tampil di China Terbuka Super Series Premier, pada Selasa (15/11/2016).

Ia mengungkapkan soal orang yang pertama kali dia ajak bicara soal keputusannya mundur, berkomentar soal Ahsan yang disiplin dan religius, sampai rencana-rencananya bersama keluarga.

Berikut petikan wawancaranya:

Siapa yang pertama kali Anda ajak bicara soal keputusan mundur dari Cipayung?

Pastinya keluarga, orang tua. Saya minta masukan kepada mereka. Pada dasarnya mereka setuju dan mendukung apapun keputusan saya. Apapun yang terbaik buat saya. Tetapi mereka bilang kalau bisa tetap main dulu. Maksudnya, jangan langsung berhenti karena mereka masih ingin melihat saya juara lagi.

Anda sudah pernah keluar dari pelatnas pada 2009, lalu kemudian masuk kembali 2012. Tahun ini Anda membuat keputusan untuk keluar lagi. Pelajaran apa yang Anda petik dari masa lalu untuk ke masa waktu mendatang?

Kalau menjadi pemain profesional mungkin harus lebih mandiri ya. Saya pikir kalau ingin berprestasi lagi harus bisa menjadi kondisi tubuh. Istilahnya, kita sendiri yang harus bisa menjaga kondisi tubuh. Karena semuanya kita yang mengatur sendiri.

Soal sponsor?

Begitu dengan sponsor harus kita yang mengurusi semua sendiri. Tapi kalau zaman dulu tidak terlalu sulit. Untuk sekarang belum tahu seperti apa.

Hendra Bicara Soal Ahsan dan Mimpinya yang Belum TerwujudFoto: Rengga Sancaya

Dulu Anda pernah berucap masih penasaran dengan Piala Sudirman dan Piala Thomas. Dengan status Anda sekarang bagaimana mewujudkan hal itu?

Tentu masih penasaran. Ya nanti kalau memungkinkan dipanggil lagi ke pelatnas pastinya saya siap untuk membantu. Tetapi ini 'kan menjadi kesempatan juga buat yang muda-muda untuk bisa lebih baik lagi.

Mulai Desember tidak akan lagi bersama Mohammad Ahsan. Apa yang akan Anda rindukan dari sosok partner Anda itu?

Hahaha.... Ya mungkin pas saat ngobrol, karena kita 'kan sudah bisa bersama. Apa saja diobrolin dari masalah pertandingan sampai keluarga. Tetapi nanti kan mungkin bisa bertemu saat sparring, mungkin di pelatnas, 'kan bisa saja. Seminggu dua kali atau berapa kali.

Apa impian Anda yang belum terwujud bersama Ahsan?

Olimpiade (2016) kemarin ya. Sisanya seperti Kejuaraan Dunia, All England, Super Series 'kan sudah pernah.

Setelah kepergian Anda, Ahsan akan menjadi senior di sektor ganda putra. Menurut Anda, Ahsan sudah siap mengemban tugas tersebut?

Siaplah. Sekarang dia 'kan sudah senior juga dan sudah banyak mendapat gelar di berlagai level. Pastinya dia siap membimbing para juniornya.

Soal pasangan atau partner yang pantas untuk Ahsan?

Kalau itu biar pelatih saja yang memutuskan. Pelatih lebih berpengalaman dan tahu kebutuhan dari Ahsan.

Hendra Bicara Soal Ahsan dan Mimpinya yang Belum TerwujudFoto: Rengga Sancaya

Dua kata untuk sosok Ahsan?

Disiplin dan religius

Bagaimana dengan pelatnas Cipayung. Apa yang paling berkesan dan bakal Anda rindukan?

Semuanya enak. Sama anak-anak sering bercanda, asramanya, latihannya juga. Koh Herry (Iman Pierngadi) juga oke, hahaha.... Tidak ada yang tidak disukain. Semua enak (nyaman) di sana.

Masih ada sisa waktu hingga Desember. Apa target terdekat Anda? mungkin di China Open atau Hong Kong Open?

Target saya sih maksimal saja di dua turnamen ini sekalian memberi pengalaman saja buat yang muda-muda.

Hikmah apa yang Anda ambil lewat keputusan Anda. Apakah jadi punya waktu bersama si kembar?

Sebenarnya sih hampir sama saja. Tapi mungkin sayanya jadi lebih fleksibel dalam mengambil waktu bersama keluarga.

Setelah pensiun apa yang akan Anda lakukan? Apakah langsung menggeber latihan atau liburan bersama keluarga?

Rencana ikut Kejuaraan Nasional dulu. 'Kan itu antarklub dan beregu. Setelah itu mungkin saya akan liburan bersama keluarga. Belum tahu akan ke mana. Yang jelas ini sudah lama banget tidak liburan. Saat mau liburan kadang terbentur waktu yang mepet dengan pertandingan. Ya mungkin ini sekalian libur natalan juga.

Hendra Bicara Soal Ahsan dan Mimpinya yang Belum TerwujudFoto: dok: Tim Humas dan Social Media PP PBSI

Harapan untuk kepengurusan PBSI yang baru?

Semoga semakin sukses dari sebelumnya. Lebih peduli lagi dengan atlet, fasilitas yang kurang diperbaiki. Seperti asrama, ada beberapa yang rusak seperti toiletnya. Untuk regenerasi, saya yakin kepengurusan baru akan diperhatikan. Mereka 'kan bilang akan menciptakan juara dunia yang baru. Optimistis bisa tercapai.

Sukses terus, Koh Hendra.

(mcy/a2s)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads