"Sebenarnya kalau kita dibilang kekurangan regenerasi tidak juga karena ada banyak Sirnas (sirkuit nasional) dan turnamen-turnamen swasta," kata Demisioner Kepala Sub Bidang Pelatnas PBSI Ricky Soebagdja di kantor PT Pertamina, Gambir, Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Yang menjadi masalah utama adalah bahwa PBSI saat ini masih terlalu sering mengandalkan atlet-atlet senior seperti Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan, Liliyana Natsir, dan Tontowi Ahmad. Itulah yang menjadi pekerjaan rumah (PR) di kepengurusan PBSI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih bicara soal regenerasi pebulutangkis dalam usaha berprestasi, Ricky juga menyebut bahwa pelatnas sekarang tidak bisa disamakan dengan zamannya dulu, atau bahkan sebelum itu, karena fasilitas, dukungan, dan teknologinya pun berbeda.
"Tapi masih ada satu yang tetap harus dipegang oleh kita semua yaitu disiplin. Di luar itu, untuk meraih satu juara saja dari lima sektor pun sulit sekali karena program pelatihan klub dan daerah beda-beda," ujarnya.
"Makanya kepengurusan kami, saat itu, membuat program yang disetarakan dengan semua daerah. Ya poinnya adalah kita harus lebih bekerja keras untuk mengejar keterlambatan regenerasi ini," bebernya.
(mcy/krs)











































