Nadal tengah berupaya bangkit setelah masa sulit belakangan ini. Petenis berjuluk 'Raja Lapangan Tanah Liat' itu dibekap cedera silih berganti.
Kerap absen dan saat tampil di turnamen terhenti di babak awal berimbas terhadap peringkat Nadal. Dia menutup musim 2016 dengan ada di urutan kesembilan dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya enggak punya idola di bulutangkis. Saya tahu itu akan mengejutkan kamu. Ikon olahraga saya adalah Rafael Nadal. Kami memiliki karakter dan kepribadian yang sama saat di tengah lapangan. Kami akan memperjuangkan setiap poin. Kami akan melakukan apapun sampai ada kepastian siapa yang kalah dan menang meski harus mati di tengah lapangan," kata Marin seperti dikutip Times of India.
"Tentu saja (dia akan bangkit lagi)! Saat dia tampil di Olimpiade, dia dalam kondisi cedera. Tapi dia mampu memaksa pikirannya untuk tetap memperkuat kontingen Spanyol dan menikmati pengalaman di sana.
"Saat seorang atlet cedera dan belum siap untuk bermain, tapi dia tetap tampil maka dia tengah berada dalam risiko terbesar menghancurkan badan dia sendiri. Kadang-kadang risiko itu bisa permanen dan berimbas kepada karier. Tapi, Nadal melewatinya karena dia bukan manusia biasa. Dia lebih dari itu. Saat kembali ke Spanyol dia dianggap sebagai pahlawan," ucap dia.
(fem/krs)