Mantan petenis nomor satu dunia asal Swiss itu tampil cemerlang untuk mengalahkan Zverev 6-1, 7-5, 6-2, dalam laga perempatfinal di Rod Laver Arena, Selasa (24/1/2017).
Bertanding selama satu setengah jam, Federer terlalu tangguh bagi petenis Jerman itu. Federer membukukan 9 ace dan membuat 65 winner, serta hanya melakukan 13 unforced error saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Set kedua sepenuhnya menjadi kunci untuk mengalahkan dia. Bagus ketika aku bisa mematahkan servis dia setelah dia memainkan sebuah gim yang bagus."
Foto: Julian Finney/Getty Images |
Meski sudah tahu sama tahu akan permainan masing-masing, Federer didukung statistik bagus melawan kompatriotnya itu. Sepanjang kariernya, kedua petenis telah berjumpa 21 kali dengan Federer memenangi 18 di antaranya.
Sedangkan di turnamen Grand Slam, Federer dan Wawrinka telah berjumpa enam kali. Wawrinka hanya sekali menang yang terjadi di Prancis Terbuka 2015 saat dia mengalahkan Federer di semifinal lalu menjadi juara.
"Seperti petenis-petenis lainnya aku bisa bermain melawan mereka ketika mereka masih muda, yang mana kukira, untuk keunggulan head to head. Aku tidak terlalu peduli tentang head to head secara keseluruhan karena aku merasa bahwa setiap hari adalah pertandingan yang berbeda," lanjut peraih 17 titel Grand Slam ini.
"Kurasa hanya dia dan Rafa (Nadal) yang tahu permainan terbaikku. Aku sudah banyak melawan dia. Stan dan aku berlatih bersama dalam berbagai kesempatan. Dengan Rafa, aku hanya sekali berlatih bersama. Sebaliknya dengan Stan, tidak bisa dihitung lagi. Kupikir dua pemain itu yang mengenalku dengan sangat baik," simpul Federer.
(rin/fem)












































Foto: Julian Finney/Getty Images