Seperti Ini Persiapan Praveen/Debby Pertahankan Gelar All England

Jakarta - All England kembali bergulir pada Maret 2017. Praveen Jordan/Debby Susanto ditargetkan bisa mempertahankan gelarnya. Lalu bagaimana persiapannya?

Sebanyak 38 atlet telah didaftarkan PBSI untuk mengikuti kejuaraan All England di 7-`12 Maret 2017. Selain nama-nama di luar pelatnas seperti Sony Dwi Kuncoro dan Tommy Sugiarto, PBSI memberikan peluang pada pemain-pemain muda seperti Fitriani, Ihsan Maulana, Jonatan Christie, dan Anthony Sinisuka Ginting.

Khusus di sektor ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang sempat dipisah, kembali dipasangkan. Mereka akan berbagi beban dengan pasangan lain yaitu Praveen/Debby, yang sebelumnya memenangi gelar All England 2016.

Keduanya pun telah memulai persiapan sejak satu pekan ini. Salah satunya dengan melakukan banyak simulasi permainan dengan pola baru.

Seperti yang terlihat pada Kamis (26/1/2017) sore WIB tadi di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Praveen/Debby digembleng oleh pelatihnya Richard Mainaky. Dalam simulasi permainan, Praveen/Debby menghadapi tiga orang sekaligus, yaitu pelatihnya Richard Mainaky, Edi Subaktiar, dan Melati Daeva Oktavianti.

Selama kurang lebih dua jam mereka lebih banyak melakukan latihan pola-pola pukulan. Selain mematangkan pola-pola baru, Debby dan Praveen juga mematangkan lagi kekompakan di lapangan.

"Bisa dibilang kami baru benar-benar persiapan satu minggu ini. Kemarin-kemarin kita banyak bantu yang junior-junior karena banyak pertandingan. Tetapi sejauh ini persiapan sudah cukup bagus kok," kata Debby menyoal persiapannya dengan Praveen.

"Kebetulan ada beberapa pola baru juga yang diterapkan pelatih sehingga masih perlu banyak latihan."

"Kami juga sama -sama bangun komunikasi. Cuma awal pertamanya biasanya saya yang buka obrolan duluan. Tetapi setelah di lapangan, saya tidak merasa harus dominan kasih tahu dia. Dia juga banyak memberi masukan kurangnya saya apa."

Debby dan Praveen sendiri ingin mempertahankan gelar juara. Namun, disadari hal itu tak akan mudah karena lawan juga pasti mempersiapkan semua, termasuk mempelajari permainan mereka melalui video. Maka persiapan matang diperlukan untuk menghadapi turnamen itu.

"Ya, kami mencari cara untuk menutupi kekurangan kita. Jadi banyak yang harus dibenahi segala macam, teknik, dan lainnya. Ya, pelan-pelan lah untuk mematangkan semua," tutup Debby (mcy/mrp)