Duel klasik antara Roger Federer dan Rafael Nadal di final nomor tunggal putra adalah kejutan besar. Dua mantan petenis nomor satu dunia itu masing-masing sudah berusia 35 dan 30 tahun dan sebenarnya tak terlalu diunggulkan di turnamen tahun ini. Federer cuma jadi unggulan 17, sementara Nadal unggulan 9.
Federer dan Nadal juga sempat absen lama pada tahun lalu akibat cedera. Oleh karena itu, wajar kalau Andy Murray dan Novak Djokovic lebih difavoritkan untuk jadi juara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Federer menyingkirkan Kei Nishikori (27 tahun) di babak keempat dalam duel sepanjang lima set. Dia lalu menundukkan sesama petenis Swiss, Stan Wawrinka (31 tahun), dalam pertarungan maraton lima set di semifinal.
Seperti halnya Federer, Nadal juga harus melalui beberapa pertarungan sengit sebelum mencapai final. Petenis Spanyol itu dipaksa bermain lima set oleh Alexander Zverev (19 tahun) di babak ketiga, lalu berduel empat set melawan Gael Monfils di babak keempat, dan mengalahkan Grigor Dimitrov (25 tahun) dalam laga lima set yang berlangsung nyaris lima jam di semifinal.
Sebelum kemunculan Djokovic dan Murray, Federer dan Nadal adalah penguasa dunia tenis putra. Jika digabungkan, koleksi gelar grand slam mereka mencapai 31 buah.
Melihat keduanya kembali berduel di final grand slam bagaikan memutar balik waktu mengingat hal itu terakhir kali terjadi di Prancis Terbuka 2011. Siapa yang akan keluar sebagai pemenang pada Minggu (29/1) besok?
"Saya tak pernah bermimpi akan kembali ke final Australia Terbuka," ucap Nadal, yang jadi juara Australia Terbuka 2009, seusai mengalahkan Dimitrov.
"Akan menjadi hal yang sangat spesial bagi kami berdua bermain lagi di final turnamen mayor. Tak satu pun dari kami yang berpikir akan lolos ke final lagi," kata Nadal soal pertemuannya dengan Federer.
Hal yang lebih sensasional terjadi di nomor tunggal putri. Lolosnya Serena Williams (35 tahun) ke final mungkin tak terlalu mengejutkan karena Serena memang masih sangat tangguh meski tak muda lagi.
Namun, kelolosan sang kakak, Venus Williams, adalah hal yang sama sekali tak disangka-sangka. Venus, yang setahun lebih tua, sudah lama terlihat menurun dan sempat lama diganggu sakit dan cedera.
Ini adalah kali pertama Venus lolos ke final grand slam sejak Wimbledon 2009. Dia menjadi finalis tertua di Australia Terbuka di Open Era.
Final tunggal putri tahun ini adalah ulangan final 14 tahun silam. Saat itu, Serena mengalahkan Venus dalam duel sepanjang tiga set.
Foto: Sean Garnsworthy/Getty Images |
"Saya ikut gembira untuknya dan bersama-sama berada di final adalah sebuah mimpi bagi kami," ujar Serena, yang akan menghadapi sang kakak pada laga final, Sabtu (28/1).
"Dia adalah lawan terberat saya. Tak ada pemain lain yang mengalahkan saya sebanyak Venus," katanya.
(mfi/mfi)












































Foto: Sean Garnsworthy/Getty Images