Bola Pukulannya Kena Umpire, Petenis Ini Didiskualifikasi dan Buat Kanada Tersingkir

Piala Davis

Bola Pukulannya Kena Umpire, Petenis Ini Didiskualifikasi dan Buat Kanada Tersingkir

Novitasari Dewi Salusi - Sport
Senin, 06 Feb 2017 14:07 WIB
Foto: Getty Images/Andre Ringuette
Ottawa - Kanada tersingkir dari Piala Davis dengan cara yang tak biasa setelah petenisnya, Denis Shapovalov, didiskualifikasi karena memukul bola sampai kena umpire.

Insiden itu terjadi di pertandingan putaran pertama Piala Davis antara Kanada dan Britania Raya di TD Place Arena, Ottawa, Minggu (5/2/2017) waktu setempat.

Laga antara Kanada dan Britania Raya harus ditentukan sampai partai kelima setelah kedudukan kedua tim seri 2-2. Kanada membuat skor jadi imbang lewat kemenangan Vasek Pospisil atas Dan Evans dengan skor 7-6, 6-4, 3-6, 7-6.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Partai kelima mempertemukan Shapovalov dan Kyle Edmund. Shapovalov ada dalam posisi tertinggal setelah kalah di dua set pertama dengan skor 3-6, 4-6.

Di set ketiga gim ketiga, servis Shapovalov patah sehingga dia tertinggal 1-2 dari Edmund. Shapovalov yang emosi lantas memukul bola yang tengah ia pegang ke arah penonton.

Sial bagi Shapovalov, bola pukulannya itu justru menerjang wajah umpire, Arnaud Gabas. Gabas kemudian terlihat mengompres mata sebelah kirinya yang tampak memar dengan es.




Bola Pukulannya Kena <i>Umpire</i>, Petenis Ini Didiskualifikasi dan Buat Kanada TersingkirFoto: Getty Images/Andre Ringuette
Atas insiden tersebut, wasit memutuskan mendiskualifikasi Shapovalov. Kanada pun kalah 2-3 dan Britania Raya melaju ke perempatfinal untuk berhadapan dengan Prancis.

"Saya kembali dan bicara kepada umpire setelahnya dan meminta maaf secara langsung kepadanya. Untungnya dia tidak apa-apa tapi jelas itu adalah perilaku yang tidak bisa diterima dari saya," ujar Shapovalov seperti dikutip dari Sky Sports.

"Saya merasa sangat malu dan sangat menyesal karena mengecewakan tim, mengecewakan negara, berperilaku dalam cara yang tidak akan pernah saya inginkan," lanjut petenis berusia 17 tahun itu.

"Saya berjanji itu adalah yang terakhir. Saya akan belajar dari ini dan melupakannya," kata juara nomor junior Wimbledon 2016 itu.

(nds/rin)

Hide Ads