Sebelum bertemu Li Junhui/Liu Yuchen di final, Kevin/Marcus harus menghadapi pasangan Denmark, Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding. Kevin/Marcus bertarung rubber-game sebelum akhirnya menang 19-21, 21-13, dan 21-17.
"Pastinya selama pertandingan di All England ini menyimpan pelajaran yang banyak. Seperti saat semifinal kemarin, pertandingan itu menurut saya sangat berat. Tetapi saya dan Sinyo--(panggilan karib Marcus) mencoba bertahan karena sudah hampir kalah. Tetapi kami coba maju bertahap dan tak mau menyerah begitu saja sampai akhirnya kami menang," kata Kevin ketika ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Selasa (14/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sama ya dengan Kevin. Saya juga berpikir pertandingan semifinal adalah laga yang sulit. Dari yang awalnya kalah di set pertama, kami bisa bangkit dan akhirnya menang dalam rubber set," ungkap Marcus.
"Intinya banyak lah pelajaran yang kami dapat saat di All England kemarin," lanjut dia.
Kevin/Marcus juga mengaku mendapatkan banyak pengalaman unik selama bertanding di All England.
"Banyak ya. Tetapi ini tidak cukup jika diceritakan di sini. Jadi nanti saja," kata Marcus disertai tawa para pengurus PBSI dan Kemenpora.
(mcy/mfi)











































