Indonesia menjadi unggulan keenam di turnamen bulutangkis beregu campuran yang dihelat di Gold Coast, Australia, pada 21-28 Mei 2017 itu. Berdasarkan undian, Indonesia masuk Grup D bersama Denmark dan India.
Mantan pebulutangkis Imelda Wiguna memprediksi duel melawan Denmark akan berat untuk Indonesia, sementara untuk pertemuan melawan India peluangnya 50-50.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misal, kita bisa mencuri satu dari sektor itu tapi masalahnya di ganda putri mereka ada Christina Pedersen/Kamilla Rytter Juhl. Dua orang itu bukan pasangan yang gampang dikalahkan," katanya.
Sedangkan ganda putri Indonesia, menurut Imelda, dalam posisi kurang menguntungkan karena Nitya Krishinda Maheswari absen.
"Kalau Nitya ada mungkin agak tenang. Tapi dengan tidak adanya Titin (panggilan akrab Nitya Krishinda Maheswari), jadi bertumpu pada Greysia saja. Kalau Greysia kami tidak menyangsikan, tapi tetap saja dia perlu partner untuk backup belakang, jadi harus cari pemain yang bagus di belakang. Makanya saya berharap Greysia bisa dipasangkan pemain yang tepat dan paling bagus. Sebab, ini pertandingan beregu," ujarnya.
Begitu pula di sektor tunggal putri. Menurut Imelda, tunggal putri Denmark tidak terlalu bagus. Tetapi sayangnya, kekuatan tunggal putri Indonesia juga belum menggembirakan. Sehingga masih memungkinkan Denmark lebih unggul di tiga sektor, yaitu ganda putri, tunggal putra, dan tunggal putri.
Berbeda dengan Denmark, kekuatan India menurut Imelda berimbang dengan Indonesia. Artinya, India punya kekuatan di tunggal saja sedangkan gandanya kurang, kebalikan dari Indonesia yang kuat di ganda namun lemah di tunggal.
"Bersama India kita masih 50:50. Mereka kuat di tunggal, kita kuat di ganda. Tetapi, walau begitu kita tidak boleh anggap enteng. Mudah-mudahan dengan pemain tunggal putra kita yang masih muda, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting harusnya mereka bisa bermain lebih rileks dan lepas," katanya.
PBSI sendiri menargetkan bisa menembus semifinal di Piala Sudirman nanti. Imelda menyebut hal itu masih realistis.
"Tentunya kalau canang target harus lebih besar dari kemampuan. Mudah-mudahan bukan jadi beban, tapi dengan ditargetkan lebih tinggi ada kemauan keras dan tidak dijadikan beban," katanya.
(mcy/mfi)











































