Bagi Kevin dan Sinyo--sapaan karib Marcus--bukanlah barang baru. Mereka sudah mengenal bulutangkis sejak usia di bawah lima tahun.
Kevin mengawali perkenalan dirinya dengan olahraga tepokbulu lewat ayahnya. Di lapangan belakang rumahnya, Kevin yang masih bocah kerap kali melihat ayahnya, Sugiarto Sukamuljo, bermain bulutangkis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Seiring bakatnya yang makin terasah, Kevin diikutsertakan ke audisi umum Djarum Beasiswa Bulutangkis pada 2006. Meski saat itu gagal, namun Kevin tak pernah menyerah. Dia terus berhasil sampai akhirnya masuk klub Djarum dan dipanggil pelatnas.
Hal yang sama juga terjadi pada Sinyo. Hidup dalam keluarga yang kental dengan olahraga bulutangkis, membuat Marcus selalu mengisi hari-harinya dengan olahraga itu.
Bahkan ayahnya, Kurnia Hu, adalah legenda bulutangkis Indonesia di era 1970-90an dan juga salah satu pendiri klub PB Tangkas. Tak heran bakat dan keseriusan Sinyo di bulutangkis pun semakin matang.
Namun, namanya manusia tentu ada titik jenuh dalam sebuah rutinitas yang mereka lakukan. Tak terkecuali Kevin/Marcus.
"Kami latihan sehari itu bisa lima jam pagi dan sore. Bosan ya pasti bosan tapi kerjannya sudah begitu mau bagaimana lagi," kata Sinyo, seraya diamini Kevin, dalam live chat dengan detikSport di pelatnas Cipayung, Jakarta, pada Senin (15/5/2017).
Jika sudah demikian, mereka biasannya bermain game atau kumpul dengan rekan-rekannya yang lain.
"Main game atau main sama teman-teman, istirahatlah masa main terus nanti stress gila," timpal Kevin, menyoal cara mengatasi bosan di pelatnas. (mcy/fem)