Sejak Ketua PP PBSI Wiranto menunjuk Susy Susanti sebagai Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBSI pada akhir tahun lalu, pelatih kepala untuk sektor tunggal putri belum juga ditunjuk. Satu-satunya yang sudah diumumkan PBSI adalah nama Minarti Timur di posisi asisten pelatih.
Sempat dijanjikan akan diumumkan usai All England 2017, tapi nama pelatih tunggal putri hingga saat ini belum juga diketahui. Susy beralasan masih butuh waktu lebih panjang untuk menentukan sosok yang tepat sebagai arsitek sektor tersebut.
Kehati-hatian Susy pun akhirnya berlanjut hingga persiapan tunggal putri menuju Piala Sudirman 2017. Minarti hanya seorang diri mempersiapkan atlet tunggal putri, sementara sektor lain cukup punya pegangan untuk berbagi beban dan program latihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu, sektor ini (putri) sangat disorot. Nanti kalau tahu-tahu dengan pelatih kepala tidak cocok malah ribut dan akhirnya tidak bagus. Jadi saya memang capek dan susah, kerja kalau tidak kepegang. Tapi sementara ini diusahakan saja," tambahnya.
Beruntungnya Minarti, meski belum ada pelatih kepala, dia sudah merasa terbantu dengan kehadiran Susy Susanti yang terkadang bertransformasi membantu latihan tunggal putri sehingga bebannya sedikit berkurang. "Kadang-kadang Susy membantu jadi saya tunggu saja. Jika memang ada yang pas, saya siap saja ditandem dengan siapapun," ucapnya.
"Menyangka sampai Piala Sudirman? Ya bagaimana adanya begitu. Masih belum ketemu (pelatih sektor tunggal putri) yang benar-benar pas. Saya siap saja dan mengusahakan yang terbaik. Ambil positif saja. Lagipula di bawah ada Jeffer Rosobin (pelatih Pratama) yang paling tidak membantu juga. Kalau saya pergi ke Sudirman ini kan masih ada empat atlet utama yang ditinggal, jadi mau tidak mau mereka yang turun bantu dan menjaga," ungkap Minarti.
(mcy/mfi)











































