Suguhan Berbeda nan Spesial di Indonesia Terbuka 2017

Suguhan Berbeda nan Spesial di Indonesia Terbuka 2017

Mercy Raya - Sport
Senin, 22 Mei 2017 16:50 WIB
Konferensi pers Indonesia Terbuka di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (22/5/2017) (Foto: Mercy Raya/detikSport)
Jakarta - Turnamen bulutangkis Indonesia Terbuka menjanjikan suguhan berbeda tahun 2017 ini. Bukan hanya untuk penonton tapi juga bagi peserta.

Indonesia Terbuka 2017 tetap pada levelnya sebagai ajang perorangan Super Series Premier. Hanya saja, Indonesia Open akan digulirkan lebih panjang, selama tujuh hari mulai 12-18 Juni, dan tak lagi dihelat di Istana Olahraga (Istora).

Ajang itu digeser ke Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC) yang juga masih berada di kawasan Senayan, Jakarta. Istora tak bisa digunakan karena tengah direnovasi sebagai salah satu venue Asian Games 2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami pilih yang paling dekat dengan penonton yaitu di JCC, " kata perwakilan panitia penyelenggara Indonesia Open 2017, Yoppy Rosimin, dalam jumpa pers di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (22/5/2017).

Pemindahan venue itu berimbas cukup besar, baik bagi pemain ataupun penonton. Di antaranya, jumlah lapangan dan harga tiket penonton karena kapasitas tribun berkurang.

"Biasanya ada empat lapangan, tapi tempat hanya cukup tiga lapangan. Konsekuensinya hari penyelenggaraan pun bertambah dari enam hari menjadi tujuh hari," tutur Yoppy.

"Hal lainnya berdampak dengan kapasitas penonton yang berkurang ketika digelar di JCC. Artinya, masih kalah besar dengan Istora jadi kami harus menghitung benar. Karena satu orang satu tempat duduk sehingga tidak mungkin berdesak-desakan seperti di Istora. Konsekuensinya kapasitas penonton yang tertampung sedikit. harga tiket juga kami naikkan sedikit," ujarnya.

Yoppy Rosimin, perwakilan panitia penyelenggara Indonesia Open 2017, dalam jumpa pers di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (22/5/2017).Yoppy Rosimin, perwakilan panitia penyelenggara Indonesia Open 2017, dalam jumpa pers di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (22/5/2017). Foto: Femi Diah/detikSport


Sebagai gambaran, Istora mampu menampung lebih dari 4 ribu penonton, namun JCC hanya muat sekitar 2 ribu untuk penonton di bagian tribun atas, sementara VVIP sekitar 200 kursi.

Kendati perubahannya cukup signifikan, Yoppy optismitis untuk mempertahankan predikat tuan rumah terbaik yang sudah didapatkan Indonesia Open dalam beberapa gelaran beruntun.

"Ini memang mempertaruhkan nama baik turnamen. Tapi saya jamin tidak akan turun status terbaiknya karena enggak ada turnamen yang menandingi, bahkan All England sekalipun," ucapnya.

BCA masih menjadi sponsor utama Indonesia Open. Bagi para pemain ajang ini menjadi perburuan hadiah yang cukup menggirukan dengan naiknya jumlah hadiah total, 900 ribu dollar AS menjadi 1 juta dollar atau setara Rp 13,5 miliar.

(mcy/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads