Melongok Persiapan Skuat Cipayung Menyambut Indonesia Open di Sela Ramadan

Jakarta - Para pemain pelatnas PBSI tetap bergairah menggelar latihan di bulan Ramadan. Apalagi, Indonesia Open di depan mata.

Tak ada perubahan berarti dalam latihan para pebulutangkis muslim di pelatnas Cipayung, Jakarta Timur. Mereka harus menjalani latihan serupa dengan para pemain yang tak berpuasa di bulan Ramadan ini.

Jumat (9/6/2017) pagi suasana di Cipayung tetap rancak dengan beragam aktivitas latihan para atlet. Tak hanya di dalam hall, tapi juga di luarnya.

Para pemain tunggal putra menjalani latihan pagi dengan sepakbola. Latihan itu dilakukan untuk sedikit bersenang-senang sekaligus menggenjot fisik dalam durasi satu jam.

Latihan kembali dilanjutkan pukul 13.00. Rencananya, latihan yang diisi dengan latihan teknik itu berakhir pukul 16.00.

Salah satu pemain tunggal putra Ihsan Maulana Mustifa memang menyebutkan kalau bulan Ramadan ini dia tak bisa puasa full. Sebab, dirinya harus menjalani latihan intensif menuju Indonesia Open.

"Awalnya niat untuk berpuasa, tapi saya tidak jadi puasa karena pagi lari terus ada tambahan-tambahan sedikit buat kebutuhan. Latihan kedua jam 1. Lagi persiapan dulu," kata Ihsan.

Persiapan para pebulutangkis pelatnas menuju Indonesia Open 2017. Foto: Hasan Alhabsy

Sementara itu, sektor tunggal putri menjalani waktu latihan yang berbeda. Bersama asisten pelatih Minarti Timur, mereka memulai latihan pukul 10.00 WIB.

Pemain tunggal putri, Hanna Ramadini, memilih tetap berpuasa meski tak ada dispensasi porsi latihan untuk dia dan para pemain muslim. Minarti membebaskan para pemainnya.

"Insya Allah puasa. Latihan juga terus jalan pagi dan sore dengan program yang sama," kata Hanna.

Berbeda dengan sektor ganda putra. Pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi, mengimbau agar para pemainnya tak berpuasa setiap kali berdekatan dengan turnamen penting. Termasuk menjelang Indonesia Open Super Series Premier mulai 12-18 Juni nanti. Keputusan itu diambilnya karena dia memahami, utang puasa bisa dibayarkan kemudian. Baik menggantinya dengan puasa di hari lain atau membayar fidyah.

Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti menyebut atmosfer latihan di Cipayung selama bulan ramadan itu tak jauh berbeda dengan bulan-bulan lain.

"Untuk kendala latihan tidak ada, kami ada jam dan program terus berjalan. Mudah-mudahan atlet sampai pertandingan annti dalam kondisi prima dan tidak ada cedera," kata Susy. (mcy/fem)