Kendati berstatus sebagai tuan rumah, para pebulutangkis pelatnas PBSI tak mendapatkan keuntungan dari venue pada ajang yang dihelat 12-18 Juni. Sama seperti pebulutangkis asing, wakil tuan rumah juga baru pertama kali bertanding di JCC.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, menyadari situasi itu. Dia mewaspadai perubahan venue dari Istora ke JCC itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Susy, berpindahnya tempat menjadi tantangan tersendiri bagi atlet dan pelatih. Sebab, untuk arenanya harus ditata ulang. Berbeda dengan Indonesia Open saat digelar di Istora Senayan yang memang dikhususkan sebagai arena olahraga.
"JCC ini kan disulap menjadi arena bulutangkis dari yang sebelumnya ruang serbaguna. Dari sisi gedung tentu akan lebih mewah, tapi dari segi lampu, lapangan, angin tentu akan berbeda. Jadi memang adaptasi itu penting sekali buat anak-anak," kata pemilik medali emas Olimpiade 1992 Barcelona itu.
Para pemain pelatnas mendapatkan jatah latihan Sabtu (10/6) pukul 12.00 WIB dan Minggu (11/6) dengan waktu belum ditentukan. Pada hari Sabtu yang akan berlatih adalah tunggal putra, tunggal putri, dan ganda putri. Sementara ganda putra dan ganda campuran keesokan harinya.
Susy menyadari jatah waktu adaptasi dengan lapangan sedikit, namun dia berharap para pemainnya bisa cepat menyesuaikan diri dengan tempat yang baru.
"Memang waktunya cukup terbatas makanya ya pintarnya kita memaksimalkan waktu sebaik mungkin. Karena ada 21 negara yang ikutan kami harus berbagi," ujarnya.
Istri mantan pebulutangkis Alan Budikusuma ini juga optimistis dengan prestasi yang diraih oleh para pemainnya. Kendati dari segi target PBSI hanya mematok satu gelar, itu dari ganda putra.
"Kita tahu pemain andalan yang selalu memberikan prestasi ada di dua sektor, ganda putra dan mix double. Tapi bicara target kami realistis raih satu gelar lah. Kami juga tidak ingin bicara muluk-muluk harus lima gelar, itu tidak mungkin, meski saya juga yakin pemain punya semangat dan kemauan yang tinggi untuk berprestasi. Seperti ganda putri kita punya kans kalau melihat hasil kemarin di Thailand Grand Prix Gold."
Tak hanya itu, Susy juga meyakini meski Indonesia Open digelar bertepatan dengan ramadan tak akan mengurangi antusias penonton untuk datang membela idolanya.
"Saya selalu optimistis ya. Ini BCA Indonesia Open yang sangat ditunggu-tunggu oleh pecinta bulutangkis, sudah begitu akan banyak pemain top dunia mengingat hadiahnya sangat tinggi dan terbesar pula dari turnamen lain, secara kemasan hiburan juga perhelatan ini bagus. Jadi saya yakin bakal ramai meski puasa," ujar dia.
(mcy/fem)











































