Bermain di Jakarta Convention Center Plenary Hall, Selasa (13/6/2017), Praveen/Debby sempat mencuri kemenangan gim pertama. Tapi kemudian mereka ditekuk Christiansen/Thygesen dengan skor 21-15, 19-21, 11-21.
"Hasil ini memang mengecewakan, bukan cuma orang lain yang kecewa, tetapi kami juga kecewa. Kami harus bisa melewati masa sulit. Namun jangan berkecil hati, kami tetap minta dukungan semua untuk teman-teman yang sudah kalah dan masih main. Semoga tim Indonesia tetap bisa berprestasi," kata Praveen dalam konferensi pers usai pertandingan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tampil meyakinkan di game pertama, Praveen/Debby penampilan Praveen/Debby justru menurun, mereka banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri yang terus menambah pundi-pundi perolehan angka lawan.
Kekalahan di game kedua membuat Praveen/Debby semakin dibawah tekanan pada game ketiga, mereka tertinggal jauh 3-11 di interval game. Sebaliknya, Christiansen/Thygesen tambah percaya diri dan kian agresif. Serangan-serangan pasangan Denmark ini terus membelah pertahanan Praveen/Debby. Satu penempatan bola di depan net yang tak dapat dijangkau Praveen menjadikan angka kemenangan diraih pasangan Denmark.
"Di game pertama kami memang menguasai jalannya pertandingan. Waktu di game kedua, kami 'menang angin', dan pengembalian lawan banyak yang bergulir di net, kami kurang mengantisipasi hal ini. Lawan pun menjadi lebih percaya diri, kami agak panik," jelas Debby.
"Tidak ada masalah soal stamina, tetapi game ketiga lebih kepada soal servis dan terima servis. Pukulan-pukulan lawan banyak yang menekan, servis mereka tipis, jadi pengembalian kami harus benar-benar matang, kalau tidak, bisa susah di kami," tambah Debby.
Sementara itu, Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja juga kandas. Mereka harus mengakui keunggulan wakil Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, dengan skor 18-21, 21-13, 17-21.
(fem/fem)