Keputusan itu diambil dengan berkaca jalannya pertandingan pada hari pertama, Senin (12/6/2017). Dari jadwal yang disusun, pertandingan terakhir molor sampai tiga jam.
"Alasannya karena bola lambat, sama antisipasi waktu selesainya. Pada pertandngan hari pertama itu molornya lumayan banyak sampai tiga jam. Jadi kami bilang ke referee untuk memajukan jadwal," kata perwakilan panitia penyelenggara, Yuni Kartika, di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (13/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Yuni lambatnya bola bukan karena bermasalah pada shuttle kock yang digunakan pemain, semua sudah mengikuti standar internasional tapi beda venue memang cukup mempengaruhi cepat lambatnya bola.
"Di Istora sebenarnya bola juga lambat, tapi di JCC lebih lambat. Hal itu dilihat dari kelembapan arena," ujar perempuan 43 tahun itu.
Yuni menambahkan keputusan itu hanya untuk pertandingan Rabu. Sementara untuk pertandingan berikutnya, Kamis (15/6) lusa belum ada perubahan jadwal.
"Belum diputuskan untuk lusa. Keputusan baru dilakukan untuk besok saja," ujar pemain di era 90-an itu. (mcy/fem)