Tahun ini Indonesia Open bergeser dari Istora ke JCC Plenary Hall yang masih sama-sama berada di Senayan, Jakarta. JCC lebih sempit dengan hanya bisa menampung tiga lapangan, sedangkan Istora bisa empat lapangan.
Dengan venue yang lebih sempit itu, pemain bisa mendengar teriakan para penonton dengan lebih jelas. Pengalaman itu dirasakan Liliyana di babak pertama Indonesia Open 2017.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama bertanding, Liliyana mendengar dengan jelas dukungan ataupun teriakan pesimistis dari tribun penonton. Bahkan, Liliyana sampai tahu ada penonton yang mengaitkan harga tiket dengan kedudukan mereka yang sempat tertinggal dari lawan.
"Sebenarnya JCC sama saja di Istora. Di sini juga berisik tapi karena di JCC ini tempatnya lebih kecil jadi suara apa juga terdengar sekali," kata Liliyana usai pertandingan.
"Jadi, saat kami berhenti atau apa mungkin ada yang mengobrol, ada yang bicara tiket murah. Ada yang bilang 'Ayo, Owi/Butet (Tontowi/lLiliyana) harus menang, kalau kalah tiket jadi murah neh. Itu kedengaran banget," kata Liliyana.
"Dan, itu ada beberapa kali. Kalau tidak salah saat perpindahan set ketiga, pada saat kami istirahat. Pas ketinggalan, ada yang teriak seperti itu. Lah kok jadi tiket sih yang dipikirkan. Mungkin berharap tiket dimurahin kali ya," tambahnya kemudian tertawa.
(mcy/fem)