Pada pertandingan yang tersaji di Plenary Hall Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Hanna sempat unggul 11-4 pada gim pertama saat menghadapi tunggal Amerika Serikat Zang Beiwen. Tapi setelah itu, Hanna malah tertinggal dan kalah pada gim pertama. Gim kedua makin sulit bagi Hanna hingga kandas 15-21, 15-21.
Hanna menyebut kekalahan itu disebabkan oleh pemainannya yang terburu-buru. Selain itu, dia menyalahkan angin yang kencang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang sempat unggul ya awalnya, tapi karena angin yang di posisi saya lebih kencang jadi ada beberapa bola yang tidak maksimal. Saya sendiri tidak bisa menguasai angin dan main pun terburu-buru. Padahal harusnya tidak seperti itu," kata Hanna usai tanding.
Sebelum Indonesia Open, Hanna sempat diberikan tambahan latihan pelatihnya untuk menghadapi Beiwen. Termasuk di antaranya menerapkan strategi bola depan dan bola belakangnya. Namun rupanya taktik itu tak bisa diterapkan.
"Ya, kadang-kadang pertandingan di lapangan beda dengan saat latihan. Jadi begitu," katanya.
Usai Indonesia Open, Hanna belum berencana untuk turun di turnamen berikutnya. Dia fokus untuk perbaikan diri.
"Belum tahu seperti apa rencananya. Kalau SEA Games, apapun bisa terjadi. Semoga SEA Games nanti rezekinya di tunggal putri," harap dia.
(mcy/fem)











































