Perubahan Venue ke JCC Dinilai Beri Kontribusi Mudahnya Unggulan Tumbang

Perubahan Venue ke JCC Dinilai Beri Kontribusi Mudahnya Unggulan Tumbang

Mercy Raya - Sport
Rabu, 14 Jun 2017 16:05 WIB
Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi unggulan pertama ganda putri yang tersingkir di babak pertama Indonesia Open 2017. Foto: AFP
Jakarta - Venue yang berpindah dari Istora ke Jakarta Convention Centre (JCC) Senayan dinilai membuat peta persaingan Indonesia Open sulit diprediksi. Diyakini bakal muncul juara baru.

Indonesia Open menjadi ajang yang tak ramah bagi para unggulan, baik pemain asing ataupun lokal. Sebagai gambaran unggulan kedua tunggal putri Carolina Marin tersingkir di babak pertama.

Nasib serupa dialami oleh unggulan pertama ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan unggulan satu ganda putri Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan pemain nasional Eddy Hartono yang datang ke JCC dan menyaksikan langsung pertandingan sejak pukul 10.00 WIB menilai ada perbedaan signifikan antara Istora dengan JCC.

"Soal perfoma Kevin/Marcus memang mereka tidak dalam perfoma terbaiknya. Mereka sering melakukan kesalahan sendiri dan juga bolanya terlalu pelan. Tetapi itu tidak dijadikan alasan karena semua memakai bola yang sama," kata Eddy di JCC, Rabu (13/6/2017).

"Melihat angin dari tribun lapangan kelihatan sekali jika beberapa pemain yang kesulitan mengantisipasi pukulan lob (pukulan lambung). Bahkan, unggulan 1 dari Jepang Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi terlihat betul-betul kesulitan," katanya.

"Melihat banyaknya unggulan yang rontok membuat hasil akhir sulit diprediksi. Bukan tidak mungkin non unggulan akan juara. Tinggal siapa yang benar-benar cepat beradaptasi dan mampu memanfaatkan kondisi untuk curi poin," ucap dia.

(mcy/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads