Indonesia Open untuk pertama kalinya digelar di Plenary Hall JCC, Senayan. Perubahan tempat dilakukan karena Istora sedang direnovasi untuk menyambut Asian Games 2018.
Dari hotel ofisial para pemain dan panitia, JCC mempunyai keunggulan. JCC terhubung langsung dengan Hotel Sultan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gedung di Istora anginnya lebih kencang di sana ketimbang di JCC. Memang angin di Indonesia kencang-kencang tapi saya lebih nyaman bermain di sini, " kata Okuhara dalam konferensi pers usai pertandingan.
Okuhara yang sudah empat kali mengikuti Indonesia Open itu juga mengaku terkesan dengan suporter yang ada di Indonesia. Dia merasa bermain di rumah sendiri.
"Suporter Indonesia ramah-ramah sehingga membuat semangat saya meningkat. Selain itu, saya juga mendapat hadiah dari salah satu fans saya yaitu sebuah album foto. Itu yang akhirnya membuat saya begitu tersentuh, " ungkap dia.
Walaupun dia terkesan dengan keramahan suporter Indonesia, Okuhara tak bisa berlama-lama di tanah air. Okuhara baru saja kandas dari Indonesia Open 2017 setelah kalah dari Akane Yamaguchi dalam permainan rubber game 21-15, 19-21, dan 15-21 di JCC pada Kamis (15 /6/2017).
"Hari ini memang kondisi saya kurang baik. Siapapun pasti kecewa dengan kekalahan, lawan siapapun. Tapi saya harus segera bersiap ke turnamen selanjutnya yaitu Australia Open, " ungkapnya.
"Saya akan evaluasi diri, benahi lagi kekurangan, dan akan membalas kekalahan ini supaya ke depannya bisa lebih baik lagi," tambah pemilik medali perunggu Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.
(mcy/fem)