Federer, unggulan keempat, menghabisi Berdych 7-6 (4), 7-6 (4), 6-4 dalam laga semifinal di Centre Court, yang rampung Sabtu (15/7/2017) dinihari WIB.
Bagi Federer, ini adalah final Wimbledon ke-11 dalam kariernya dengan titel juara terakhir pada 2012. Andai berhasil menyabet gelar juara, maestro tenis ini akan menjadi pemilik gelar terbanyak dalam sejarah turnamen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pertandingan semifinal sebelumnya, Cilic, berhasil mengalahkan petenis Amerika Serikat Sam Querrey setelah kalah di set pertama. Dalam duel empat set, petenis Kroasia unggulan ketujuh itu tampil sebagai pemenang dengan skor 6-7 (6), 6-4, 7-6 (3), 7-5.
Sukses ini merupakan final Grand Slam kedua Cilic setelah menjuarai AS Terbuka tiga tahun silam. Cilic juga menjadi petenis Kroasia kedua setelah Goran Ivanisevic yang mampu ke final Wimbledon.
"Ini luar biasa. Bagaimana turnamen ini berjalan aku sudah memainkan tenis yang sangat baik," kata Cilic setelah menghempaskan Querrey.
![]() Foto: Julian Finney/Getty Images |
Kedua petenis sudah berjumpa tujuh kali dengan keunggulan Federer 6-1, yang tiga di antaranya terjadi di Grand Slam. Federer dua kali mengalahkan Cilic di babak ketiga AS Terbuka 2011 dan perempatfinal Wimbledon 2016 sedangkan satu-satunya kemenangan Cilic tercipta di semifinal AS Terbuka 2014.
"Pertandingan terakhir kami begitu brutal -- aku tertinggal dua set pertama. Aku mendapatkan keberuntungan untuk menang," sahut Federer menyoal pertemuan dengan Cilic di final. "Marin adalah pemuda yang hebat. Dia orang yang menyenangkan. Ini adalah final Wimbledon pertama dia."
"Dia pernah menghabisiku di AS Terbuka beberapa tahun lalu. Kuharap dia tidak bermain sebagus itu nanti."
(rin/raw)