Federer Targetkan Jadi Nomor Satu Dunia Lagi

Federer Targetkan Jadi Nomor Satu Dunia Lagi

Meylan Fredy Ismawan - Sport
Selasa, 18 Jul 2017 04:00 WIB
Roger Federer dengan trofi Wimbledon yang diraihnya (AELTC - Pool / Getty Images)
London - Di usianya yang sudah mendekati 36 tahun, Roger Federer masih berharap bisa kembali menempati posisi nomor satu dunia lagi. Petenis Swiss itu menyebut hal itu akan sangat berarti baginya.

Federer baru saja merebut gelar kedelapan di Wimbledon berkat kemenangannya atas Marin Cilic di final, Minggu (16/7/2017). Dengan koleksi delapan gelar di Wimbledon, dia menjadi petenis putra tersukses di ajang tersebut, melampaui rekor William Renshaw dan Pete Sampras (7 gelar).

Kesuksesan Federer di Wimbledon juga membuat peringkatnya ikut terangkat. Dia kini menempati peringkat ketiga dengan 6.545 poin, di bawah Andy Murray (7.750) dan Rafael Nadal (7.465). Sementara posisi keempat ditempati Novak Djokovic dengan 6.325 poin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam karier profesionalnya, Federer pernah menjadi petenis nomor satu dunia selama 302 pekan dalam tiga periode berbeda. Dia berharap kembali ke posisi tersebut setelah terakhir menempatinya pada Juli-November 2012 lalu.

"Saya pikir ini akan menjadi persaingan antara tiga atau empat orang. Atau mungkin antara dua orang antara saya dan Rafa pada suatu waktu, ketika Andy akan turun dari posisi nomor satu dunia. Namun, jika Andy tiba-tiba mulai menang lagi, kami juga harus menang lagi. Tapi, jika dia mulai kehilangan poin, kami akan mencapai posisi itu," ujar Federer seperti dikutip The Telegraph.

"Saya pikir itu saya dan bukan Rafa. Karena kembali ke posisi nomor satu dunia akan sangat berarti bagi saya. Saya harus bicara dengan tim dan memutuskan seberapa keras saya akan mengejarnya dalam jangka pendek agar saya bisa menjadi nomor satu dunia paling tidak sekali lagi dalam karier saya," tambahnya.

"Atau mungkin sebenarnya targetnya adalah untuk mengakhiri tahun sebagai nomor satu dunia, yang mana lebih berarti? Tapi, bagi saya mungkin tak ada bedanya antara menjadi petenis nomor satu dunia selama satu pekan atau mengakhiri tahun sebagai nomor satu dunia. Jadi, saya harus bertemu dengan tim dan mendiskusikan soal itu dalam pekan-pekan mendatang," kata pengoleksi 19 gelar Grand Slam itu.


(mfi/rqi)

Hide Ads