Federer meraih titel Grand Slam-nya yang ke-19 dengan menjuarai Wimbledon baru-baru ini. Petenis Swiss itu pun makin mantap sebagai petenis putra dengan gelar Grand Slam terbanyak, di atas Rafael Nadal yang mengumpulkan 15 gelar.
Di antara 19 gelar Grand Slam milik Federer, dua di antaranya didapat pada tahun ini. Federer juga memenangi Australia Terbuka pada bulan Januari lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam wawancara dengan CNN baru-baru ini, Federer bicara soal peluangnya menjuarai AS Terbuka.
"Akan menjadi sebuah lelucon, jika saya tiba-tiba memenangi tiga Grand Slam tahun ini," ujar Federer.
"Saya tahu jika tetap mempertahankan kondisi maka ada peluang untuk tampil bagus di AS Terbuka. Tapi, untuk jadi juara? Yeah, saya merasa harus realistis," imbuhnya.
"Saya tak lagi berumur 25 tahun. Saya tak yakin bisa memenangi tiga Grand Slam dalam setahun. Memenangi dua gelar sudah cukup gila, dan sudah cukup bagus bagi saya," kata Federer, yang akan berusia 36 tahun pada bulan depan.
"Saya tentunya berusaha mempersiapkan diri sebaik-baiknya agar punya peluang terbaik untuk tampil oke di AS Terbuka," katanya.
Catatan sejarah menunjukkan bahwa Federer selalu menjadi juara AS Terbuka jika di tahun yang sama dia menjuarai Australia Terbuka dan Wimbledon. Hal ini sudah tiga kali terjadi pada 2004, 2006, dan 2007. (mfi/nds)