Menunggu Kiprah Indonesia di Piala Sudirman 2005
Selasa, 10 Mei 2005 11:35 WIB
Jakarta - Indonesia akan memulai kiprahnya Piala Sudirman melawan Hong Kong. Dengan prestasi yang boleh dibilang kurang menggembirakan belakangan ini, bisa apa?Kenyataan bahwa tradisi sukses anak-anak "Merah Putih" di kancah perbulutangkisan internasional sedang seret itu harus diakui. Contoh paling gres adalah kegagalan Indonesia di ajang Piala Thomas dan Piala Uber tahun lalu di Jakarta.Begitu pula di turnamen-turnamen individu, di mana untuk mencuri satu-dua gelar pun susahnya bukan main. Masih untung di Olimpiade 2004 Taufik Hidayat bisa melanjutkan tradisi medali emas Indonesia yang sudah dimulai sejak Barcelona 1992.Barangkali itu sebabnya, bahwa statistik prestasi Indonesia masih kurang bagus, membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hanya berpesan "berbuatlah yang terbaik" saat melepas kontingen ini ke Cina, guna mengikuti kejuaraan beregu campuran Piala Sudirman.Di turnamen dua tahunan ini perjuangan Indonesia dipastikan tidak mudah. Terlebih di babak penyisihan grup bercokol pula negara yang kekuatannya sedang dominan di semua nomor, Cina, termasuk ketika Negeri Tirai Bambu itu mengawinkan tropi Piala Thomas dan Uber 2004. Sudahlah kuat, Cina juga akan bermain di hadapan pendukungnya di Capital Gymnasium, Beijing. Sebagai tuan rumah Lin Dan dkk tentu mendapatkan motivasi ekstra tiap kali terjun ke lapangan. Dibandingkan dengan Cina, kekuatan bulutangkis Indonesia sekarang memang tertinggal. Kita masih memiliki kelemahan di kelompok putri. Untung masih ada sektor tunggal putra dan ganda putra yang masih bisa diandalkan. Di tunggal putra masih ada Taufik Hidayat, yang adalah peraih medali emas Olimpiade Athena 2004. Sedangkan di sekor ganda ada pasangan Candra Wijaya/Sigit Budiarto, sejak dipasangkan kembali sudah menyabet tiga gelar juara turnamen. Satu lagi, sektor ganda campuran juga sedang menanjak dengan munculnya Nova Widianto/Lilyana Natsir sebagai punggawa di sektor ini. Pasangan peringkat enam dunia ini telah mengoleksi gelar Singapura Terbuka 2004 dan Jepang Terbuka 2004. Ketiga sektor itu yang coba dimaksimalkan oleh Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) untuk mendulang angka. Namun berkaca pada pengalaman di semifinal Piala Thomas 2004 melawan Denmark, sektor yang diunggulkan belum tentu mempersembahkan angka. Perjuangan Indonesia memang tak mudah. Apalagi selain tuan rumah Cina, negara lain seperti Korea dan Denmark juga patut diwaspadai. Tantangan yang tak kalah berat adalah Swedia dan Hongkong, yang menjadi lawan Indonesia di Grup 1B. Hongkong, yang dihadapi di partai perdana, memiliki beberapa pemain kelahiran Indonesia yang juga pernah masuk pelatnas seperti Yohan Hadikusumo Wiratama dan Agus Hariyanto. Sementara Swedia, meski di atas kertas bisa ditaklukkan, bisa memunculkan kejutan. Menilik sejarah, Indonesia memang sudah lama tak berjaya di pentas ini. Negeri ini baru sekali memenangkan Piala Sudirman, tepatnya pada perhelatan Piala Sudirman I yang berlangsung di Jakarta tahun 1989. Bandingkan dengan Cina, misalnya, yang sudah 4 kali juara dan Korea yang pernah juara sebanyak 3 kali. Terakhir di perhelatan Piala Sudirman 2003 di Eindhoven, Belanda, Indonesia mentok di semifinal setelah ditaklukkan Korea, yang akhirnya keluar menjadi juara. Perjuangan Indonesia di Piala Sudirman 2005 memang berat. Namun bukan berarti tak ada peluang. Selamat berjuang! Skuad Indonesia di Piala Sudirman:Tunggal putra: Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro, Simon SantosoGanda putra: Luluk Hadiyanto, Alven Yulianto, Candra Wijaya, Sigit Budiarto, Flandy LimpeleTunggal putri: Adrianti Firdasari, Fransisca RatnasariGanda putri: Jo Novita, Lita Nurlita, Greysia PoliiGanda campuran: Nova Widianto, Lilyana Natsir, Yunita TettyJadwal Indonesia*:Selasa, 10 Mei18.00 WIB Indonesia vs Hong KongRabu, 11 Mei18.00 WIB Indonesia vs SwediaKamis, 12 Mei18.00 WIB Indonesia vs CinaSabtu, 14 Mei12.00 WIB SemifinalMinggu, 15 Mei18.00 WIB Final *) Seluruh pertandingan disiarkan langsung stasiun televisi Indosiar (mel/)