Menghadapi unggulan teratas sekaligus pasangan nomor satu dunia Zheng Siwei/Chen Qingchen di partai final yang digelar di Emirates Arena, Senin (28/8/2017) dini hari WIB, Tontowi/Liliyana harus bekerja keras. Mereka bahkan sempat kehilangan gim pertama lebih dulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dominasi ditunjukkan Tontowi/Liliyana di gim ketiga dengan langsung melesat unggul 11-1. Sementara itu, Zheng/Chen kewalahan meladeni Tontowi/Liliyana yang meningkatkan tempo permainan. Pada akhirnya, Tontowi/Liliyana menang 15-21, 21-16, 21-15.
"Kami tidak mau memikirkan soal memenangkan gelar juara dunia lagi. Kami hanya bermain, mengikuti strategi dari pelatih, walaupun di awal permainan kami sempat goyang," kata Liliyana seperti dikutip badmintonindonesia.org.
"Kami merasa bermain seperti biasa, cuma kelebihannya, kami punya rasa percaya diri yang lebih besar karena kami sudah memenangkan medali emas olimpiade. Kami memanfaatkan pengalaman kami, lawan lebih muda, tetapi kami bermain lebih tenang," ucapnya.
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sukses jadi juara dunia untuk kedua kalinya (Foto: Russell Cheyne/REUTERS) |
"Tahun lalu, kami memberikan medali emas olimpiade sebagai kado terindah untuk Indonesia tepat di tanggal 17 Agustus. Tahun ini walaupun tidak pas di tanggal 17, tetapi bulannya masih bulan Agustus. Jadi gelar juara dunia ini kami persembahkan untuk kado kemerdekaan Indonesia," ujar Liliyana.
"Kami bersyukur bisa juara dunia lagi, semua ini kami persembahkan untuk Indonesia. Bagi saya pribadi, motivasi terbesar saya adalah anak dan keluarga saya. Suatu hari nanti saya ingin anak saya bangga mengetahui kalau ayahnya pernah membela Indonesia," imbuh Tontowi.
Ini jadi gelar juara dunia yang kedua untuk Tontowi/Liliyana. Sebelumnya, mereka juga berjaya di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2013 di Guangzhou, China.
(nds/din)












































Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sukses jadi juara dunia untuk kedua kalinya (Foto: Russell Cheyne/REUTERS)