Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis akan memasuki babak grand final pada 8-10 September mendatang. Sebanyak 139 peserta yang terjarung lewat audisi umum di delapan kota akan bersaing untuk memperebutkan beasiswa dari PB Djarum.
Mereka yang sukses melewati babak grand final kemudian akan menjalani karantina selama tujuh hari pada 10-16 September. Selama karantina, para peserta akan menjalani kehidupan di asrama PB Djarum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penilaian kami tidak hanya dari kalah atau menang saja, kami juga akan menilai kelebihan teknik mereka apakah itu footwork, pukulan, tenaga, atau stamina. Tetapi kami juga mempertimbangkan daya juang, ditambah juga potensi mereka untuk bisa berkembang atau tidak, kami juga membandingkan kualitas peserta yang seusia mereka dengan atlet kami yang sudah berada di Kudus," Manajer Tim PB Djarum, Fung Permadi, mengatakan, kamis (7/9/2017).
"Dalam karantina ini, akan dilihat bagaimana kedisiplinan dan kehidupan mereka sehari-hari. Apakah mereka memiliki konsistensi semangat dalam keseharian mereka. Sebenarnya waktu karantina ini relatif pendek, tetapi ini cukup untuk menjadi indikasi awal untuk memilih atlet mana yang nantinya akan berhak untuk mendapat beasiswa bulutangkis," tutur Fung.
Mereka yang lolos dari fase karantina akan mendapatkan beasiswa bulutangkis dan akan memasuki asrama sebagai atlet PB Djarum. Dengan menjadi atlet PB Djarum, mereka akan mendapat berbagai fasilitas, termasuk kesempatan bertanding di turnamen nasional dan internasional.
"Mereka yang lolos akan mendapat fasilitas latihan di PB Djarum berikut dengan akomodasi, makan, peralatan bulutangkis, dan mengikutkan mereka ke pertandingan," Fung menyatakan.
(nds/fem)