Owen sudah dua kali ikut Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis. Tahun lalu, dia ikut audisi di Bandung, tapi gagal.
Tahun 2017, Owen kembali mengikuti audisi di kota Cirebon. Dari sana, bocah berusia 11 tahun itu mendapat super tiket dan berhak berlaga di babak final yang digelar di GOR Jati, Kudus, 8-10 September.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cita-cita saya memang ingin masuk PB Djarum. Karena dari PB Djarum banyak yang masuk ke pelatnas," kata Owen yang ditemui di GOR Jati, Kudus, Sabtu (9/9/2017).
Keinginan untuk bermain bulutangkis sudah ada dalam diri Owen sejak berusia delapan tahun. Dia terinspirasi oleh sang kakak yang juga pemain bulutangkis.
Serius menekuni bulutangkis, Owen pun berlatih empat jam setiap hari. Dia berlatih secara privat dan di klub.
Meski demikian, prestasi akademik Owen tak terganggu. Diakui sang ayah, Andy Halim, putranya yang saat ini masih duduk di bangku kelas 6 di SD Talenta itu masih mampu meraih peringkat di kelasnya.
"Dia sekolahnya masih oke, ranking 9 di kelas. Matematikanya pintar," kata Andy.
Andy pun tak membebani Owen dengan target muluk-muluk di audisi PB Djarum. Apapun hasilnya, Andy berharap Owen tetap serius menekuni bulutangkis.
"Lolos nggak lolos, Owen harus tetap latihan," katanya.
(nds/mfi)