Pada final di Stadion Arthur Ashe, Minggu (10/9/2017) dinihari WIB, Stephens menundukkan Keys dua set langsung dengan skor akhir 6-3, 6-0. Petenis berusia 24 tahun itu bermain dengan solid dan rapi sepanjang laga.
Stephens mampu memenangi 73 persen poin di servis pertamanya dan 64 persen poin di servis keduanya dan servisnya tidak pernah patah. Meski hanya membukukan 10 winner, tapi Stephens hanya membuat enam unforced error saja, termasuk hanya dua di set pembuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Madi adalah salah satu teman terbaikku di tur dan melawan dia di sini, aku tidak ingin bermain melawan pemain lainnya. Aku bilang kepada dia, andai saja permainannya bisa berakhir seri dan andai saja situasinya berkebalikan maka dia juga akan melakukan hal serupa."
![]() Foto: Elsa/Getty Images |
Di sisi lain, Keys membuat 18 winners. Namun, petenis unggulan 15 itu juga membuat lima kali lebih banyak unforced error (30) ketimbang lawannya. Stephens membutuhkan tiga championship point dan sebuah pukulan Keys yang gagal menyeberangi net memastikan gelar juaranya.
"Sloane adalah salah satu orang favoritku dan bisa bermain melawan dia benar-benar istimewa," kata Keys. "Sudah jelas aku tidak memainkan tenis terbaikku pada hari ini dan aku sangat kecewa tapi Sloane sangat mendukung dan kalau aku mesti kalah pada seseorang, aku senang orang yang mengalahkanku adalah dia."
Bagi Stephens ini adalah gelar Grand Slam pertama kali dalam kariernya. Sebelumnya, pencapaian terbaik Stephens di turnamen mayor adalah semifinal Australia Terbuka 2013. (rin/cas)