Sharapova membuat kejutan kala berusia 17 tahun. Dia berhasil menggagalkan misi Serena untuk menjadi juara turnamen grand slam Wimbledon 2004.
Bukan hanya soal kalah menang di Wimbledon 13 tahun silam itu yang diungkapkan Sharapova. Petenis Rusia itu juga mebeberkan cerita di balik layar usai laga tersebut dalam autobiografi berjudul: Unstoppable: My Life So Far yang diluncurkan Selasa (12/9/2017) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Isak tangis, yang pendek tapi cukup menyesakkan, singkat tapi menakutkan. Tak berhenti. Saya keluar (dari ruang ganti) secepatnya, tapi dia tahu saya ada di sana," tulis Sharapova seperti dikutip AFP.
"Orang-orang selalu bertanya kenapa saya sangat sulit mengalahkan Serena; dia terobsesi kepada saya dalam sepuluh tahun terakhir," tutur dia.
Sharapova sudah berjumpa dengan Williams bersaudara sejak usia 12 tahun dalam sebuah latihan di akademi tenis di Florida. Namun, keberadaan dua petenis Amerika Serikat itu sama sekali tak membuatnya gugup seperti penggemar tenis lainnya.
"Saya tak pernah menempatkan diri saya dalam posisi sebagai penggemar berat mereka, menjadikan panutan, dan menjadi fan," ujar Sharapova.
Sharapova juga menceritakan masa kecilnya. Juga tentang hukuman akibat doping yang menderanya.
Sharapova mulai mempromosikan autobiografi itu pekan ini. Jumat nanti, dia dijadwalkan untuk bertemu fans di Los Angeles.
(fem/rin)